Menurut Amien, MRC 2025 juga menjadi bagian dari strategi Kemenag menyongsong era baru pendidikan madrasah. Tahun ini, madrasah akan menerapkan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) yang menjadi salah satu indikator penerimaan di perguruan tinggi negeri.
Baca Juga: Ribuan Gen Z Padati Merah/Muda Fest 2025 di GOR Amongraga Yogyakarta
“Kita ingin memastikan bahwa anak-anak madrasah siap bersaing, baik secara akademik maupun dalam kompetensi teknologi,” ungkapnya.
Tahun ini, kompetisi terbagi menjadi dua kategori utama yaitu Robot Karya Inovasi dan Mobile Robot Labirin, keduanya menekankan kreativitas, penerapan teknologi, serta kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Tahun ini merupakan kompetisi robot dengan jumlah peserta terbesar sepanjang sejarah MRC. Tema yang diusung, “Robotic Technology for a Green Future”, sejalan dengan visi Kementerian Agama dalam membangun madrasah hijau, pondok pesantren hijau, dan kampus hijau.
Pembukaan MRC 2025 dihadiri para pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Dirjen Bimas Islam, para staf ahli dan staf khusus Menteri, para juri, guru, kepala madrasah, dan peserta MRC 2025.(*)