KRJogja.com - KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo siap mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kamijoro, sebagai upaya memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat.
"Nanti Perumda Tirta Binangun yang mengelola manajemen, dari sisi pemeliharaannya air harus dipastikan sampai ke masyarakat," tegas Penjabat (Pj.) Bupati setempat, Srie Nurkyatsiwi saat meninjau SPAM Regional Kamijoro, di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY kemarin.
Baca Juga: Rampok Berclurit Terekam CCTV, Lukai Korban
Dengan selesainya pembangunan SPAM Regional Kamijoro, pemkab berkomitmen penuh untuk mengelola dan memanfaatkannya secara optimal. Selain memenuhi kebutuhan air baku, SPAM Regional Kamijoro diharapkan pula mampu memberikan tambahan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Tapi yang kita utamakan pelayanan kepada masyarakat. Karena ini kebutuhan vital, kebutuhan primer, kebutuhan air baku yang terstandar dan layak dikonsumsi oleh masyarakat," tegas Siwi seraya berharap ke depan semakin banyak jumlah sambungan rumah (SR) yang tersambung SPAM Regional Kamijoro.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Energi, dan Sumber Daya Alam (PUP-ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti mengatakan, SPAM Regional Kamijoro merupakan program kolaborasi yang melibatkan anggaran APBN, aset/ tanah Pemda DIY dan pengelolaan nanti oleh kabupaten.
Baca Juga: Mahasiswi Disiram Air Keras Saat Hendak ke Gereja, Ternyata Ini Pelaku dan Alasannya
"Harapannya nanti kebutuhan air di Kulonprogo serta pasokan ke YIA dapat terpenuhi meskipun bertahap," ujar Anna.
SPAM Regional Kamijoro ditargetkan mencakup 300 liter perdetik, tapi pada tahap awal baru terealisasi 150 liter perdetik dari APBN. Pihaknya berharap penyerapan 150 liter perdetik tersebut dapat terpenuhi dulu, sehingga sisanya bisa dibangun lagi secara bertahap.
Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah DIY, Jonny Zainuri Echsan menjelaskan, pekerjaan SPAM Regional Kamijoro telah 100 persen rampung dan saat ini dalam tahap uji coba pengisian bak-bak penampungan air.
"Target operasional sesegera mungkin, kami berharap tahun 2025 sudah bisa operasional. Jadi setelah tes commisioning atau pengujian pada instalasi untuk memastikan setiap instalasi, baik perpipaan hingga jaringan listrik sesuai perencanaan dan spesifikasi yang ditentukan. Kalau tes selesai insya Allah bisa kami operasikan," tutur Jonny.
Tujuan pengujian untuk memastikan operasional mesin hingga fasilitas berfungsi maksimal. Sekaligus, menghindari kemungkinan malfungsi pada peralatan pengambil dan penyaluran air bersih. (Rul)