Program Kampung Iklim, Konservasi Sejati di Embung Kaliaji Sleman

Photo Author
- Kamis, 2 Maret 2023 | 15:23 WIB
Program Kampung Iklim, Konservasi Sejati di Embung Kaliaji Sleman
Program Kampung Iklim, Konservasi Sejati di Embung Kaliaji Sleman

Krjogja.com - SLEMAN - Konservasi alam yang meliputi tiga aspek ekologi, sosial budaya dan ekonomi terus dilakukan salah satunya melalui gerakan pengendalian perubahan iklim serta menurunkan emisi gas kaca dengan program Kampung Iklim. Untuk pertamakalinya Kampung Pramuka di DIY mendeklarasikan diri menuju Program Kampung Iklim (Proklim).


Mensinergikan antara Pemerintah, Gerakan Pramuka, Akademisi, serta masyarakat, Proklim Kampung Pramuka Sangurejo dideklarasikan di Embung Kaliaji, Dusun Sangurejo, Wonokerto, Turi, Sleman.


Melalui gerakan secara bersama-sama ini, dahulu kampung yang menjadi salah satu kawasan kumuh, dengan angka kemiskinan tinggi, serta kurang peduli terhadap lingkungan kini menjadi kawasan tertata, hijau, dan menjadi salah satu sumber ekonomi masyarakat.


"Ide awalnya bermula dulu kampung Sangurejo ini memang terkenal padat penduduk, miskin, dan juga kumuh. Saat itu kalau kita biarkan terus menerus nanti akan berdampak yang sangat buruk kepada anak cucu kami," kata Dukuh Sangurejo, Sehadi disela rangkaian kegiatan deklarasi Proklim Kampung Pramuka Sangurejo.


Ia menjelaskan, dengan berbagai dukungan seperti dari Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (SAKO SPN) DIY bersama beberapa elemen Gerakan Pramuka, serta Fakultas Kehutanan UGM, masyarakat semakin memahami pentingnya keberlangsungan alam, menjaga kelestarian, serta perlunya meminimalkan produksi sampah.


"Kami mungkin belum bisa menerima nikmatnya saat ini, tetapi dua puluh atau sepuluh tahun yang akan datang, anak cucu kami yang akan menerima. Mudah-mudahan program ini bisa semakin meluas ke seluruh masyarakat di wilayah Jogjakarta maupun Indonesia, sehingga setidaknya wilayah kita bisa bersih, bisa banyak pohon yang tumbuh, dan juga pelestarian sumber air juga bisa terjaga," kata Sehadi.


Mewakili Dekan Falultas Kehutanan UGM, sekaligus Wakil Ketua Pinsaka Wanabakti DIY, yang juga Ketua Dewan Pembina Sako Sekawan Persada Nusantara (SPN) DIY, Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. menyampaikan, gerakan yang dilakukan secara bersama-sama membuat kampung yang dulunya sangat terbatas, kini dapat berkembang bahkan lebih maju.


Dimana di dalamnya lanjut Ir. Atus yang juga mewakili Dekan Fakultas Kehutanan UGM, sudah menjadi desa wisata, dan bulan Desember 2022 lalu menjadi Kampung Pramuka, dan di tahun ini deklarasi Proklim.


"Dua tahun terakhir, kami dari Fakultas Kehutanan mulai terlibat membantu penanaman jenis-jenis pohon yang untuk edukasi, kemudian pengolaan sampah. Kedepan bisa lebih jauh lagi ecoprint, biopori, rumah maggot termasuk tebar ikan," ujar Atus.


Lebih lanjut Ir. Atus Syahbudin menjelaskan, pengembangan kawasan Sangurejo, termasuk embung Kaliaji memadukan Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti dan Kalpataru dengan penanaman, kampung profit, dan pengolahan sampah. Termasuk nantinya akan dikembangkan Saka Bahari dalam sektor perikanan.


"Kami menggerakkan Proklim di Dusun Sangurejo ini melibatkan para ulama untuk lebih menekankan pentingnya menjaga lingkungan, dan gerakan pramuka lebih menggerakkan untuk generasi muda. Jadi memang sedikit berbeda untuk Proklim yang biasanya berbasis kampung," ucap Atus.


Ir. Atus menambahkan, Dusun Sangurejo memiliki tiga kelebihan menuju Proklim seperti adanya embung sebagai konservasi air, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dengan memasang 3 titik lampu tenaga surya, serta tanaman yang didukung Fakultas Kehutanan UGM.


"Termasuk di pekarang rumah warga, kalau biasanya dimanfaatkan untuk menanam sayur, herbal. Kalau disini ditanami Salak sebagai tanaman khas wilayah Turi sehingga dapat menambah nilai ekonomi masyarakat," ucap Ir. Atus.


Sedangkan, Staf ahli Gubernur Bidang Sosial, Etty Kumolowati mengatakan, melalui Proklim Kampung Pramuka ini diharapkan semakin meningkatkan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan secara bersama-sama. Bukan hanya orang tua akan tetapi juga semakinmendorong peran serta generasi muda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X