Heboh Video Ribut di RSA UGM, Pelaku Akhirnya Minta Maaf

Photo Author
- Sabtu, 24 April 2021 | 11:31 WIB
Suasana mediasi. Foto: Harianmerapi.com
Suasana mediasi. Foto: Harianmerapi.com

GAMPING, KRjogja.com - Petugas Unit Reskrim Polsek Gamping Sleman melakukan mediasi kasus kegaduhan yang terjadi di ruang UGD Rumah Sakit Akademik UGM, Jumat (23/4). Hasilnya, pelaku yang diketahui memaki tenaga kesehatan dan mengumpat ke pasien meminta maaf. Kasus ini pun selesai secara kekeluargaan.

Mediasi di Mapoolsek Gamping itu diikuti pihak rumah sakit, keluarga pasien dan pelaku. Kanit Reskrim Polsek Gamping AKP Fendi Timur kepada wartawan kemarin menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan dari Ike, yang merupakan pengunggah video kehaduhan itu ke media sosial. Pihak Kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang pelaku yang membuat keributan di RSA UGM. Kita juga lakukan mediasi,” kata AKP Fendi, Jumat (23/4) seperti dikutip dari harianmerapi.com.

Dikatakan AKP Fendi, pihak pelapor dan rumah sakit serta pelaku akhirnya dipertemukan. Mereka bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut lewat jalur musyawarah, tidak ke jalur hukum.

“Setelah melakukan pemeriksaan, para pihak ini kemudian bertemu, kami juga memberikan fasilitas mediasi. Mereka sepakat permasalahan ini diselesaikan secara musyawarah dan saling memaafkan,” katanya.

Sementara itu, DA (23) warga Banyuraden Gamping, pemuda yang memaki-maki nakes RSA UGM dan ribut dengan keluarga pasien akhirnya meminta maaf. Dia meminta maaf kepada pihak rumah sakit serta keluarga pasien yang dirawat.

“Saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta khususnya kepada RSA UGM dan lebih khususnya kepada keluarga besar Mbak Ike yang bapaknya meninggal dunia dan saya turut berduka cita,” ujar DA.

Ia mengaku kemarahannya saat itu dipicu panik karena temannya yang sakit tak kunjung mendapat perawatan. “Saya panik, karena teman saya sakit muntah darah sama lambung sama paru, tidak ditangani,” jelasnya.

DA mengaku sangat menyesal telah menyebabkan keributan di RSA UGM. “Saya menyesal dan saya mengaku salah dan saya mohon maaf sama semuanya, khususnya sama keluarga besar Mbak Ike,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Humas RSA UGM Nenggih Wahyuni berharap agar kasus seperti ini tidak terulang kembali. Ia pun menjelaskan, setiap pasien apalagi di UGD pasti akan mendapatkan penanganan.

“Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga. Kami sangat menyesalkan kejadian seperti ini dan kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Kami juga berterimakasih kepada kepolisian,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Jagad maya di Yogya dihebohkan dengan kejadian viral sekelompok orang yang membuat keributan di ruang UGD Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM di Gamping, Sleman, Senin (19/4) sekitar pukul 03.00 WIB.

Pelaku mengamuk dengan mengeluarkan kata-kata kasar kepada tenaga kesehatan dan pasien di UGD tanpa alasan jelas. Mereka kemudian kabur naik mobil dan sempat dikejar warga. Pelaku marah setelah temannya tak kunjung mendapat penanganan. Dia bahkan mengumpat dan menyumpahi pasien di UGD menunggal. Dalam postingan yang ramai di media sosial itu, nampak perempuan penuh tato di tangan awalnya dibawa ke UGD RSA UGM oleh beberapa orang. Saat di UGD, perlakukan pengantar pasien itu justru menyulut emosi seisi orang yang ada di ruangan UGD.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X