SEBANYAK 461 pengunjung Indogrosir menjalani uji rapid diagnose test (RDT) di GOR Pangukan, Sleman, Selasa (12/5). Dariuji test itu ternyata menunjukkan beberapa hasil mengejutkan. Apa saja itu?
Hanya Terpenuhi 1.422 Pendaftar
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, warga yang menjalani uji rapid test ini merupakan pengunjung Indogrosir pada kurun waktu 19 April hingga 4 Mei. Dari 1.500 kuota yang disediakan untuk rapid test ini, hanya 1.422 yang mendaftar melalui online.
Bupati menerangkan, uji rapid test akan berlangsung selama tiga hari dan tiap harinya ada sekitar 500 orang yang diambil sampel darahnya. "Pada tahap pertama ada 461 orang yang menjalani uji rapid test. Tujuan dilakukan rapid test ini tentu melakukan tracing terkait klaster Indogrosir untuk memutus mata rantai penyebaran agar tidak muncul klaster baru," terang Sri Purnomo saat ditemui wartawan di GOR Pangukan, Selasa (12/5).
Tim Gugus Tugas Jemput Warga Reaktif
Menurut SP, setelah hasil rapid test keluar, warga yang dinyatakan reaktif akan dijemput tim gugus tugas kemudian dilakulan isolasi di Asrama Haji Sleman. Isolasi ini di bawah kendali Dinas Iesehatan dan Gugus Tugas Kabupaten Sleman agar bisa dimonitor dengan baik. "Hari berikutnya dilakukan swab tenggorokan, jika hasilnya positif kemudian dibawa ke rumah sakit," jelas Bupati Sleman.
SP menjelaskan, bagi warga yang hasil uji rapid test hasilnya negatif, yang bersangkutan diimbau tetap mekaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari.
Rapid Test Kedua 19-21 Mei
Setelah pelaksanaan uji rapid test pekan ini, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman akan melaksanakan uji rapis test lagi gelombang kedua pada 19 hingga 21 Mei mendatang. Rapid test gelembong kedua ini untuk memastikan lagi hasilnya benar-benar negatif.
SP berharap, misal ada hasil reaktif tidak lebih dari 10 persen sehingga masih bisa tertampung di shelter Asrama Haji semuanya. Sedangkan lokasi alternatif tempat isolasi akan dibuka jika yang pertama (Asrama Haji) sudah penuh.
"Untuk jaringan rumah sakit di Sleman belum penuh masih ada 30 persen. Jumlah ini akan kita optimalkan. Mudah-mudahan Asrama Haji belum penuh dengan begitu yang reaktif dibawah estimasi kita," tandas SP.
20 Orang Reaktif
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman, Shavitri Nurmala menambahkan, dari hasil uji rapid test tersebut, didapatkan 20 orang yang reaktif dan selebihnya negatif. Bagi yang reaktif, lanjut Evie, dijemput oleh petugas puskesmas dimana warga tersebut bertempat tinggal untuk selanjutnya diantar ke pusat karantina kesehatan tepatnya di Asrama Haji.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menambahkan, dari hasil tracing pasien kasus nomor 79, pihaknya telah melakukan uji rapid test terhadap 344 karyawan dan ada 60 yang menunjukan hasil reaktif. Hingga Senin kemarin, dari hasil swab ada 12 yang positif. Salah satu yang positif merupakan karyawan yang bertugas sebagai pramuniaga di Indogrosir.