Peristiwa tersebut dianggap sebagai satu contoh ketika Mahluk Halus yang menjaga Gunung Merapi membantu rakyat Mataram. Sebaliknya, kalau Mahluk Halus menjadi marah dengan rakyat mereka bisa menimbulkan bencana.
Saat ini ada teori dari dua kelompok yaitu dari paranormal serta dukun di daerah Gunung Merapi yang sebenarnya mereka sangat kecewa tentang keadaan masyarakat dan Politik di Indonesia saat ini.
Menurut pendapat kelompok tersebut karena semakin buruknya tabiat yang dimiliki manusia sekarang ini dan semakin tidak seimbangnya ekosistem kehidupan ini. Dengan adanya keadaan seperti itu Mahluk Halus makin marah sehingga Mahluk Halus di Kraton Merapi dipercayai akan memberikan pelajaran kepada
manusia dan pada saat ini para dedemit Gunung Merapi sedang bekerja keras untuk menyiapkan
isinya Gunung Merapi yang setiap saat siap untuk memuntahkan laharnya.
Erupsi juga bisa dimaknai sebagai
proses pembaharuan bumi dan juga sebagai seleksi alami bagi manusia yang jahat.
Wedus Gembel
Menurut rakyat di daerah Gunung Merapi, sewaktu Gunung Merapi meletus itu ada tanda-tanda
kemurkaan mahluk halus. Suatu tanda-tanda kemurkaan tersebut adalah bernama 'Wedus Gembel'
yaitu yang menampakkan gumpalan-gumpalan awan yang menyerupai wedus dengan penuh bulu
yang ditimbulkan oleh awan panas yang berguguran bersamaan dengan guguran lava pijar.
Istilah Wedus Gembel dianggap sebagai gerak-gerik merapi, tetapi walau kata-kata wedus gembel sering