JAKARTA, KRJOGJA.com -Â Manajemen Tower Bersama Group bertikad baik terus melakukan mediasi dan pertemuan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan keberadaan menara telekomunikasi dengan warga di Padukuhan Denggung, Desa Tridadi, Sleman, DI Yogyakarta. Upaya ini sebagai langkah manajemen untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah dengan warga.
“Kami mengedepankan komunikasi yang konstruktif untuk menyelesaikan masalah. Langkah evaluasi dan perbaikan internal sudah kami lakukan, “ kata Investor Relations & Corporate Secretary Tower Bersama Group, Veronica Jordan dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (12/1/2020).
Ia menjelaskan tindakan evaluasi perseroan antara lain dengan memotong ketinggian menara, pemasangan alat penangkal petir dan perawatan rutin. Hal ini diharapkan bisa mencegah dan menekan dampak keberadaan menara telekomunikasi di wilayah tersebut.
Mengenai kelengkapan dokumen perizinan yang dipertanyakan oleh warga, Veronica mengungkapkan bahwa semua kelengkapan izin sudah lengkap dan tidak ada masalah. Bahkan, tim di lapangan sudah berkoordinasi dan berkomunikasi intens dengan dinas Pemkab Sleman terkait masalah ini.
“Kami memperoleh Informasi dari pihak dinas terkait Pemkab Sleman menyatakan bahwa dokumen perizinan menara telekomunikasi sudah lengkap dan legal, “ jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya berharap setiap permasalahan agar dapat diselesaikan dengan musyawarah dan manajemen Tower Bersama Group selalu terbuka untuk mendiskusikan hal tersebut. Apalagi, menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga setempat. “Hal ini menjadi perhatian kami untuk menyelesaikan permasalahan dengan warga,†ujarnya.
Veronica menambahkan keberadaan menara telekomunikasi memiliki fungsi sangat vital karena sebagai solusi dan layananan kelancaran infrastruktur komunikasi bagi pengguna dan masyarakat luas.Â
Sebagaimana diketahui Warga Denggung RT 04 RW 36 Tridadi Sleman mendesak tower di lingkungan mereka dirobohkan. Warga menilai, pengelola tower tidak memberikan iktikad baik atas dampak yang dirasakan warga. Mediasi yang dilakukan di Ruang Rapat Praja I Setda Sleman antara warga dengan pengelola tower belum menentukan titik temu.