Kejadian hujan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang pada Minggu malam 20 Oktober 2019 dipicu oleh anomaly aliran angin lembah (angin mengalir dari lembah ke arah gunung). Yang membawa udara dingin dan lembab, sehingga terjadi kondensasi dan terbentuk awan Cumulonimbus (Cb) di lereng pegunungan.
Baca Juga:Â Waspadai Cuaca Ekstrim di Pancaroba, November Awal Musim Hujan
"Angin lembah itu dapat membentuk pusaran-pusaran angin pada area dan skala yang lebih kecil seperti yang terjadi di Kecamatan Selo Boyolali pada Senin 21 Oktober 2019 pagi," ujarnya.
Pun peningkatan aktifitas Merapi berupa Erupsi awan panas pada tanggal 14 Oktober lalu diikuti guguran lava pada tanggal 15 Oktober 2019, telah menyebabkan peningkatan suhu permukaan di Kawasan Puncak Merapi. Sehingga tekanan udara di wilayah ini menjadi cukup rendah. (Ive)