"PPP memiliki 3 kursi di parlemen dan ini bisa menyuarakan pendapat dari 8 parpol yang tidak dapat meraih kursi saat ini," terangnya.
Nasikhin menambahkan dalam Koalisi Kebangsaan memiliki 13 persen suara atau sekitar 80 ribu penyumbang suara yanh siap memberikan hak pilihnya pada Pilkada 2020 mendatang.
"Sleman merupakan kabupaten pertama yang punya koalisi kebangsaan yang mengumpulkan parpol non parlemen. Ini gebrakan politik dari kami yang mungkin dipandang sebelah mata karena koalisi parpol non parlemen ini dianggap tidak berarti. Biar saja, tetapi kami optimis bahwa kami bisa membawa pengaruh kaitannya dengan 2020 mendatang. Pasca pileg di seluruh Indonesia, parpol yang tidak dapat menempatkan anggotanya dalam parlemen dianggap sudah mati padahal ini salah besar," tambahnya.
Ditambahkan Nasikhin, masukan dan pertimbangan terkait calon bupati ini penting karena seorang bupati atau pemimpin yang tidak dapat berikan rasa nyaman kepada warga dan tidak berkomiten kepada negara akan timbulkan benih-benih radikalisme. Hal ini menyebabkan rakyat menjadi saling curiga. (Aje)