SLEMAN, KRJOGJA.com - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengolah tulang kambing menjadi material tiruan yang digunakan untuk memperbaiki tulang yang rusak atau kerap disebut Bone Graft. Material tersebut sangat dibutuhkan dalam operasi patah tulang sebagai material pengisi tulang yang rusak.Â
Valentino Alberto Muktiwibowo, ketua peneliti bone graft mengatakan kebutuhan akan jaringan tulang di Indonesia sangat tinggi untuk membantu pasien patah tulang, tetapi juga kerusakan gigi. Tercatat 24 juta kasus patah tulang terjadi dalam satu tahun di Indonesia termasuk kerusakan gigi yang keganasan kasusnya mencapai 70 persen.Â
“Selama ini pemenuhan akan material cangkok tulang masih dengan impor dari negara lain dengan harga yang relatif mahal. Karenanya kami melakukan penelitian untuk pengembangan bone graft dalam negeri,†ungkapnya Jumat (11/10/2019).Â
Sementara bank jaringan di Indonesia saat ini tercatat baru ada tiga bank jaringan yang berada di Jakarta, Batam dan Padang. Sedangkan untuk pemenuhan akan material pengisi tulang masih bergantung pada impor.
Alfin Lanagusti (FKG) dan Pradnya Paramitha Dewandani (Fakultas Farmasi) yang juga turut dalam tim menambahkan pemilihan tulang kambing sebagai materi bone graft karena ketersediaannya yang melimpah. Tulang kambing memiliki struktur mikro yang mirip dengan tulang manusia.Â
“Kandungan kalsium terutama pada tulang kambing yang relatif tidak bernilai ekonomis, diproses agar membentuk kompleks dengan fosfor dalam bentuk apatit yang mudah diserap tubuh hingga 60-70 persen. Dengan begitu, tulang kambing dapat menjadi kandidat sumber alami hidroksiapatit yang murah dan memiliki potensi yang besar di masa depan,†sambung Alfin.Â
Produk yang dinamai Conchaplast ini dibuat dengan tiga bahan utama yakni tulang kambing, bamboo salt serta darah sapi. Produk ini telah melalui uji in vivo atau uji pada hewan coba tikus Cavia cobaya.Â