Mengenal Wilayah 104, Tempat Pertempuran Taruna Akmil Lawan Belanda

- Minggu, 25 Agustus 2019 | 12:05 WIB
Aksi teatrikal di depan Monumen Plataran, Selomartani, Kalasan Sleman (Dok Krjogja.com)
Aksi teatrikal di depan Monumen Plataran, Selomartani, Kalasan Sleman (Dok Krjogja.com)

WILAYAH Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan Sleman saat ini ternyata pernah menjadi medan pertempuran gerilya pejuang melawan Belanda yang dilkenal sebagai wilayah 104. Bahkan di tempat ini menjadi markas tentara Indonesia saat terjadi agresi militer Belanda di Yogyakarta.

"Pada 1948-1949 banyak pertempuran terjadi di Selomartani, banyak yang gugur, dan berhadapan dengan pasukan Belanda. Dari sejarah yang disusun Indonesia dan Belanda, memang daerah itu disebut wilayah pertempuran 104 yakni di Jogja bagian utara. Di situlah pasukan taruna akademi militer berjuang sampai Kaliurang, Jogja, Solo. Markas mereka ada di Desa Selomartani," kata Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata/ Ketua Tim Perceparan Pengembangan Wisata Bahari Dwisuryo Indroyono Soesilo.

Fakta itu diungkap oleh Dwisuryo Indroyono Soesilo saat menghadiri focus group discussion yang digelar Badan Otorita Borobudur yang bertemakan Pemetaan Jalur Wisata Sejarah Perjuangan Pasukan Taruna Militer Akademi di Desa Selomartani di Kantor BOB, Yogyakarta belum lama ini. Kegiatan ini merupakan upaya BOB untuk mengembangkan wisata sejarah agar diminati wisatawan manca negara.

Baca Juga : Mengenang Sejarah Heroik Masyarakat Plataran

Direktur Utama BOB Indah Juanita mengatakan pengembangan sejarah menjadi destinasi wisata sangat penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai perjuangan pejuang zaman dahulu untuk Kemerdekaan RI. "Ini sejarah yang cantik yang bisa dikenang denga baik. Kemasan yang baik dari sejarah ini bisa jadi destinasi wisata kenangan yang sedang bertumbuh di seluruh dunia. Ini penghargaan pada pahlawan," kata dia seusai FGD di Kantor BOB.

Ia mengungkapkan saat ini BOB giat menarik wisatawan mancanegara (wisman). Untuk menarik wisman, perlu dibuatkan destinasi khusus. Pengemasan sejarah inilah salah satu destinasi khusus tersebut. "Kami cari terus lokasi-lokasi seperti ini dan koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membantu mewujudkan fasilitas destinasi tersebut," terang dia.




-

Halaman:

Editor: agung

Tags

Terkini

53 Atlet Ikut Kejurkab Pengkab Hapkido Sleman

Sabtu, 30 September 2023 | 19:15 WIB

FIKK UNY Didorong Jadi Universitas Olahraga

Sabtu, 30 September 2023 | 18:15 WIB

Robot-Robot Terbang UGM Rajai KRTI 2023

Jumat, 29 September 2023 | 11:45 WIB

Dwikorita Ingatkan Petani Sleman Waspada Krisis Pangan

Kamis, 28 September 2023 | 12:55 WIB

Paint Expo Pamerkan Pilihan Cat Terbaik

Selasa, 26 September 2023 | 16:44 WIB

Diretas, Website PN Sleman Terdapat Link Judi Online

Senin, 25 September 2023 | 16:05 WIB

Ditlantas Polda DIY Luncurkan SIM Drive Thru Difabel

Senin, 25 September 2023 | 14:37 WIB
X