Jenguk Buya Syafii, Surya Paloh 'Curhat' Sedang Galau

Photo Author
- Selasa, 30 Juli 2019 | 18:20 WIB
Surya Paloh saat berkunjung ke kediaman Buya Syafii Maarif. (Foto: Harminanto)
Surya Paloh saat berkunjung ke kediaman Buya Syafii Maarif. (Foto: Harminanto)

SLEMAN, KRJOGJA.com - Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh menjenguk Buya Syafii Maarif di kediamannya Perumahan Nogotirto Gamping Sleman, Selasa (30/7/2019) sore. Paloh ingin melihat langsung perkembangan kondisi Buya yang beberapa hari lalu menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah lantaran mengalami sakit batu ginjal. 

Sekitar setengah jam, Surya Paloh yang didampingi beberapa tokoh NasDem dari Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah NasDem DIY seperti Mbah Bardi, bercengkerama dengan Buya di ruang tamu. Perbincangan yang enteng dan hangat tercipta di ruangan tersebut meski Buya masih terlihat sedikit pucat. 

Kepada wartawan, Surya Paloh mengungkap kedatangan ke Yogyakarta, di kediaman Buya Syafii secara khusus diagendakan di sela kesibukannya. Menurut Paloh ia menaruh respect tinggi pada sosok Buya yang memiliki pemikiran luar biasa tentang dinamika kebangsaan. 

“Saya sengaja silaturahmi ke senior saya, Buya Syafii Maarif. Kunjungan ini untuk saling membesarkan hati, saya mendoakan Buya supaya diberi kesehatan yang baik. Beliau salah satu senior yang cukup dekat dengan perjuangan terus-menerus yang dijalankan keluarga NasDem,” ungkap Paloh. 

Secara khusus, Paloh mengungkap sosok Buya Syaffi begitu penting untuk Partai NasDem, lantaran tokoh bangsa tersebut menjadi salah satu deklarator kelahiran organisasi massa (ormas) NasDem beberapa tahun lalu. “Buya, salah satu deklarator kelahiran ormas Nasdem bersama di antaranya Anies Baswedan, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Basuki Tjahja Purnama, Khofifah. Kali ini saya juga ingin minta saran pandangan dari Buya,” sambung tokoh yang dikenal kerap menyala-nyala kala berpidato ini. 

Dalam perbincangan santai, Paloh mengaku ia mencurahkan isi hati pada Buya Syafii tentang kondisi bangsa Indonesia. Ia mengaku sedang galau melihat dinamika bangsa yang disebutkan sedang berusaha berlari mengejar ketinggalan dari negara lain. 

“Saya tadi sampaikan ke Buya, kalau saya galau saya pasti tanya ke orang-orang yang saya idolai, salah satunya beliau ini. Saya ingin bagi cerita, bagaimana perasaan hati. Buya sempat bilang galau, saya juga galau. Tapi tetap optimisme harus terjaga, meski objektivitas tak bisa dimanipulatif. Perjuangan kita semakin berat dan kita harus ajak seluruh komponen masyarakat agar bekerja keras, supaya tidak tertinggal dengan negara lain. Itu tadi yang saya sampaikan ke Buya,” tandas Paloh usai pertemuan. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X