Kembangkan Ekonomi Santri, Mahasiswa UGM Bikin Startup 'MUSHTRY'

Photo Author
- Jumat, 19 Juli 2019 | 17:00 WIB
Anggota tim pengembang Mushtry. Foto:  Dok
Anggota tim pengembang Mushtry. Foto: Dok

SLEMAN, KRJOGJA.com - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat terobosan inovasi teknologi berbasis sosial media untuk memberdayakan ekonomi santri. Program startup wirausaha bernama MUSHTRY ini lolos seleksi dan mendapat dana pengembangan dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk program kreatifitas mahasiswa tahun 2019.

Adalah Besta Eins Yudharta (Fakultas Biologi), Sony Budiarso (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Nurul Qomariyah Arifanni(Fakultas Ilmu Sosial dan Politik), Deskantari Murti Ari Sadewa (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan), dan Din Prabaningtyas (Fakultas Pertanian) berhasil mengembangkan startup ini dan telah diujicobakan pada santri Pondok Pesantren Al Huda, Mlangi, Sleman. Startup berbasis Instagram ini membantu produk kreasi para santri Ponpes Al-Huda dikenal luas masyarakat dan meningkatkan kemampuan online marketing para santri.

Yudha menjelaskan startup wirausaha MUSHTRY ini akan mampu membentuk suatu usaha kreatif berbasis internet. Selain itu, program ini juga dilatarbelakangi oleh masih sedikitnya jumlah lulusan pondok pesantren di berbagai daerah di Indonesia  yang bekerja atau mengembangkan usaha.

"Data dari Hozairi mencatat bahwa hasil survey distribusi lulusan pondok pesantren di Indonesia menunjukkan bahwa sebesar 70% santri menganggur, 13% santri bekerja serabutan, 12% melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, dan 5% lainnya tidak terdeteksi. Data tersebut menunjukkan bahwa masih begitu banyak santri-santri Indonesia yang belum diberdayakan potensinya," katanya kepada KRJOGJA.com, belum lama ini.

Untuk menjalankan bisnis tersebut, santri dibekali dengan serangkaian pelatihan, mulai dari pelatihan budidaya jamur, pelatihan pengelolaan jamur hasil panen, serta pelatihan pengaplikasian startup wirausaha. Dengan berbekal ketiga pelatihan tersebut, santri Pondok Pesantren Al Huda dapat menjual produk berbagai olahan jamur seperti nugget jamur, jamur crispy, ricebowl jamur, dan dengan pengemasan yang mengusung eco-friendly dengan harga yang terjangkau.


-

"MUSHTRY saat ini berperan sebagai startup wirausaha pertama yang mengusung tema pemberdayaan pondok pesantren. Sehingga dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lulusan pondok pesantren tak hanya memiliki pemahaman  mendalam seputar ilmu agama, akan tetapi juga memiliki softskill dalam bidang bisnis digital sehingga dapat mencetak wirausahawan-wirausahawan kuat yang mampu bersaing di era teknologi, sehingga implikasinya dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia," tambah Sony.

Kedepan startup MUSHTRY akan menjadi platform yang mampu mewadahi berbagai produk makanan hasil industri Pondok Pesantren lain yang berada di sekitar Pondok Pesantren Al-Huda, sehingga dengan itu akan turut meningkatkan kesejahteraan  pondok pesantren disekitarnya. Selain itu, masyarakat juga tak akan kesulitan apabila ingin menemukan produk-produk makanan yang diproduksi secara langsung oleh santri-santri Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X