Tingkatkan Kualitas, MAN 1 Sleman Gelar Uji Publik Kurikulum

Photo Author
- Rabu, 10 Juli 2019 | 23:11 WIB
Foto: Dok
Foto: Dok

SLEMAN, KRJOGJA.com – Kurikulum yang disusun madrasah ibarat menu makanan yang akan disajikan dan kemudian dinikmati peserta didik. Oleh karena itu harus disusun dengan baik, penulisannya konsisten dengan karya ilmiah.  Seluruh warga madrasah wajib memahami konsep kurikulum sebagai pegangan dalam menunaikan tugas.  

“Brand madrasah sebagai lembaga Islam harus dikedepankan dalam naskah kurikulum ini. Ciri khasnya harus benar-benar terlihat, beda dengan sekolah yang lain. Kurikulum tersebut harus diterapkan dengan baik, layaknya bahan makan harus di masak dan disajikan dengan baik dan menarik,” jelas Dr. Sugiyanto,M.Pd widyaiswara dari LPMP Yogyakarta saat Uji Publik Kurikulum MAN 1 Sleman Senin (8/7) di Resto Genduk Wulan Seyegan Sleman.

Uji publik berlangsung Senin – Rabu (8-10/7), diikuti 70 peserta guru dan pegawai dengan menghadirkan Muntholib, Kabid Dikmad Kemenag DIY, Dra Hj. Noor Imanah,MA Kasi Kurikulum, Dr Sobarudin MA dari UIN Sunan Kalijaga, ketua komite, serta pengawas.  

“Madrasah perlu memanfaatkan teknologi mulai dari yang sederhana hingga yang tercanggih. Banyak aplikasi bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, grup sosmed misalnya bisa dijadikan sarana komunikasi antara madrasah dengan wali murid. Sehingga semua informasi dapat diketahui orang tua, kegiatan peserta didik terpantau,” papar Dr Sobarudin, MA dosen UIN Sunan Kalijaga selaku pembahas kurikulum.  

Landasan hukum penyusunan harus disusun urut sesuai hirarkhi, mulai dari yang tertinggi hingga terendah. “Terkait dengan perlunya biaya untuk guru non PNS yang belum teranggarkan, komite akan melakukan revisi RAPBM untuk mengakomodir kekurangan,” tegas Drs. H. Abdullah Hadziq ketua komite MAN 1 Sleman. Kurikulum merupakan acuan dan pegangan yang harus pahami warga madrasah baik guru maupun pegawai.

“Tim pengembang kurikulum harus segera melakukan perbaikan atas masukan para pakar ini dalam uji public ini. KKM tersebut harus ditingkatkan, sehingga bisa bersaing dengan sekolah umum,” tutur Abdul Ghofur kepala madrasah saat merangkum masukan para pakar pembahas kurikulum.  

Menaggapi rotasi 475 guru madrasah, ditegaskan bahwa mutasi merupakan keniscayaan yang dilakukan Kemenag untuk kemajuan, sesuai dengan analisis kebutuhan dengan tetap mempertimbangkan aspek kemanusiaan.  “Kemenag malah bisa selangkah lebih dulu dari pada Diknas dalam hal mutasi guru.

Terkait CPNS yang ditempatkan di madrasah, agar mereka bisa dioptimalkan untuk kemajuan madrasah khususnya untuk menyongsong generasi 4.0,” jelas Muntholib Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kementerian Agama DIY saat membuka Uji Publik dan rapat kerja MAN 1 Sleman.  Program induksi untuk CPNS akan dilakukan sekitar Agustus, mengingat Maret 2020 harus semua mengikuti program ini dalam rangkaian pelatihan dasar (latsa) atau prajabatan. (eds)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X