Bahaya Boraks Bagi Kesehatan

Photo Author
- Jumat, 10 Mei 2019 | 10:20 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DIY menerangkan untuk selalu waspada dari makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti Boraks. Secara kumulatif, efek boraks belum dapat terdeteksi tubuh, namun tidak untuk 10-20 tahun yang akan datang, konsumen dapat terkena kangker atau kerusakan organ tubuh.

Meski zat kimia satu ini memiliki banyak kegunaan dalam dunia industri, penggunaan yang tidak seharusnya bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Apalagi jika masuk ke dalam tubuh lewat makanan. Bahaya boraks pada tubuh bisa menyebabkan kanker secara perlahan.

"Secara waktu singkat, efeknya tidak bisa terlihat, tapi tunggu 10-20 tahun kemudian, dan ini berbahaya digunakan pada makanan, yang akan dikonsumsi orang," kata Staff Bidang Informasi Komunikasi BBPOM DIY, Etty kusnawati saat sidak makanan takjil di Bazar Masjid Suciati Sleman, Kamis ( 09/05/2019) kemarin.

Boraks sebagai zat tambahan (aditif) dalam makanan sudah dilarang dalam undang-undang di banyak negara, termasuk juga di Indonesia. BPOM telah melarang penggunaan zat kimia ini untuk ditambahkan pada makanan.

Pasalnya jika digunakan secara ilegal dengan dosis yang berlebihan, boraks menyimpan bahaya kesehatan yang tak boleh disepelekan. "Boraks adalah bahan kimia berbahaya yang seharusnya tidak dicampurkan dalam makanan," ucapnya.

Ia menambahkan, beberapa makanan yang sering ditambahkan boraks adalah bakso, mie, gorengan, kerupuk, ketupat, lontong, cimol dan lain sebagainya. Oleh karenanya, masyarakat harus jeli memilih makanan apalagi di bulan ramadan seperti saat ini.

"Kami menyidak beberapa pasar atau bazar yang menjual menu buka puasa, kita ingin meninjau apakan makanan yang mereka jual mengandung bahan berbahaya atau tidak. Kalau terbukti, kami akan meninjau lebih lanjut dan melakukan pembinaan kepada penjual," tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X