Penyebab Suhu Udara di DIY Panas

Photo Author
- Kamis, 25 April 2019 | 22:57 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Beberapa Minggu terakhir ini suhu udara di DIY terasa lebih panas. Hal itu disebabkan karena suhu udara berada pada titik tertinggi dalam periode yang sama 4 tahun terakhir. Sementara itu kondisi tersebut juga faktor dari masa pancaroba (peralihan musim).

Berdasarkan data BMKG DIY Stasiun Klimatologi Mlati, Sleman update hari ini pukul 14.00 WIB, suhu minimum dan maksimum pada tanggal 21-24 April 2019 umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai rata-rata di bulan April periode tahun 2015-2018. "Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata suhu maksimum dan minimum di bulan April, maka suhu pada 21-24 April 2019 umumnya lebih tinggi. Oleh sebab itu kita merasa lebih gerah dan sumuk dari biasanya," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono dalam keterangannya, Kamis (25/04/2019).

Data suhu maksimum harian tanggal 21-24 April 2019 berkisar 32-33 derajat celcius, umumnya terjadi di siang hari. Sedangkan suhu maksimum rata-rata bulan April periode tahun 2015-2018 sebesar 31,3 derajat celcius.

Sementara untuk data suhu minimum harian 21-24 April 2019 berkisar 23-25 derajat celcius, umumnya terjadi di malam hingga menjelang pagi hari. Sedangkan suhu minimum rata-rata bulan April periode 2015-2018 sebesar 23,4 derajat celcius.

Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Mlati, Sigit Hadi Prakosa menerangkan, kondisi cuaca saat ini berkorelasi dengan masa pancaroba ( peralihan musim). Kiranya ada tiga faktor yang membuat cuaca pada akhir ini menjadi gersang.

"Karena faktor astronomi yakni matahari masih dekat dengan ekuator. Yang kedua faktor meteorologi, tidak ada awan yang menghalangi sinar matahari sehingga panas yang diterima optimum ( penuh). Kondisi dimana berkurangnya vegetasi tanaman terutama di perkotaan saat ini," tutur Sigit.

Kondisi ini diperkirakan terjadi sampai akhir April ini, karena berkorelasi dengan masa pancaroba. Sementara itu, pihak BMKG mengimbau kepada masyarakat di DIY, saat beraktivitas di luar ruangan seperlunya terutama di siang hari, gunakanlah pakaian yang berbahan mudah menyerap keringat, pelindung diri juga sangat diperlukan seperti payung atau topi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X