SLEMAN, KRJOGJA.com - Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB) ternyata dapat bertelur jauh lebih banyak dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Bisa dipelihara untuk diambil dagingnya atau telurnya, ayam KUB terbukti lebih efisien dari aspek biaya pembudidayaan dan lebih menguntungkan hasil penjualannya.
Bagi yang ingin terjun usaha ternak ayam kampung memang harus diakui tak mudah mendapatkan bibit unggul. Hal ini karena jumlah dan kualitas penyedia bibit ayam kampung terbatas. Selain itu, kualitas bibit bervariasi dan kerap terjadi persilangan dengan ayam ras.
Untuk menjawab kesulitan tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) memberikan alternatif bagi masyarakat yang ingin memelihara ayam kampung. Yakni dengan ayam kampung Unggul Balitbangtan (KUB).
Merupakan ayam kampung hasil seleksi genetik selama enam generasi. Ayam KUB memiliki keunggulan antara lain mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun dengan bobot 35-45 gram. Sedangkan bobot Ayam KUB sendiri mencapai 1200-1.600 gram.Â
"Pilihan dari ayam-ayam unggul lokal disekitar Jawa Barat yang sudah dipilih. Artinya sudah dijadikan indukan yang baik. Sebenarnya ayam KUB pilihan bagi petani karena kalo sekarang itu permintaan pasar untuk ayam yang seperti inikan untuk rumah makan. Permintaanya tinggi dibanding ayam ras," kata Joko Purnomo Kepala BPTP Yogyakarta, Senin (22/4/2019).
Untuk usaha pembibitan, ayam KUB dinilai menguntungkan. Menurut Joko karena dilihat dari produksi telornya lebih banyak, jadi bagi peternak akan sangat ekonomis. Sementara untuk rasa, daging ayam KUB tidak ada bedanya, karena KUB merupakan seleksi dari ayam kampung biasa.
Selain bertelur lebih banyak dibanding dengan ayam kampung biasa, KUB memiliki daya tahan tubuh terhadap penyakit tinggi.