SLEMAN, KRJOGJA.com- Sebanyak 150 sosok perempuan berbagai usia tampilkan ragam budaya melalui peragaan busana. Hal itu juga bertepatan dengan Hari Kartini yang jatuh setiap tahunnya pada 21 April. Peringatan yang bertajuk 'Kartini dan Perempuan Masa Kini' berkonsep membawakan peragaan busana bertema Kebaya Peranakan Indonesia hasil akulturasi dua budaya. Peragaan busana dilakukan oleh 21 perempuan 'Kartini Masa Kini'.
BACA JUGA :
Sarat Prestasi, Inilah 'Kartini' Modern Kebanggaan Indonesia (3)
Fakta Menarik RA Kartini, Nama Museum di Jepara dan Jalan di Belanda
Ketua panitia acara 'Kartini dan Perempuan Masa Kini' Lia Mustofa menuturkan Kartini bukan hanya perempuan yang berbusana serta rambu disanggul, namun juga perjuangan dan juga semangatnya yang harus ada pada diri perempuan.
Menurutnya, pemikiran dan semangat Kartini bukan hanya untuk dikenang namun juga menjadi inspirasi dan semangatnya bisa dilanjutkan oleh generasi perempuan masa kini. "Kartini bukan sekadar budaya dan sanggul, Kartini juga adalah seorang penggagas hak perempuan, perjuangan melawan gender dan nasionalisme indonesia," kata Lia Mustofa saat memberikan sambutan di Pendapa Agung Royal Ambarrukmo, Minggu (21/04/19).
"Agenda tahunan peringatan Hari Kartini adalah bentuk konkrit bakti budaya kami dan apresiasi kepada komunitas yang telah menjadikan Yogya khususnya Indonesia lebih berwarna indah," kata Ian Cameron General Manager Royal Ambarukmo Yogya