SLEMAN, KRJOGJA.com - Band Jikustik yang reunian dengan dua mantan personilnya yakni Pongki dan Icha sukses membawa kembali suasana romansa masa lalu di gedung Grand Pacific, Jumat (29/03/2019) malam. Membawakan 20 lagu andalan selama berkarier periode 1996 hingga 2008, Pongki, Icha, Adit, Carlo dan Dadi sukses membuat ribuan penonton menyanyi di sepanjang 2,5 jam pertunjukan.
Jikustik Reunian membuka malam dengan single hits ‘Maaf’ yang mampu membangkitkan romansa masa lalu. Lagu tersebut terbukti membangun suasana syahdu dan sekaligus mengingatkan memori ketika Jikustik masih dalam formasi lama.
Tak perlu lama, Pongki yang terlihat dominan menjadi leader langsung mengajak penonton masuk ke lagu kedua yang berjudul ‘Aku Datang’. Suasana di Grand Pacific pun semakin hidup karena Pongki mengungkap sesuatu yang membuat penonton kembali berteriak histeris.
“Ini seperti kami kembali ke tahun 1996. Saat memilih lagu untuk dimainkan ini lebih lama daripada teken kontraknya. Kami tahu kalian semua ingin mendengarkan banyak dari kami, semoga semua menikmati,†ungkapnya.
Lagu ‘Tak Ada Yang Abadi’ dan disusul ‘Untuk Dikenang’ pun berhasil dibawakan dengan apik oleh Jikustik Reunian. Icha yang baru kali ini kembali bermain di depan publik tampak hanya tinggal memutar kenangan ke masa lampau untuk bisa menyesuaikan diri.
Sedikit melucu di jeda antar lagu, Pongki lantas menyanyikan lagu ‘1000 Tahun’ yang lalu disusul dengan satu nomor lainnya dari album Perjalanan Panjang tahun 2002 yakni ‘Meninggalkanmu’. Pun begitu, Icha menunjukkan kualitas vokalnya saat kemudian menyanyikan lagu ‘Saat Kau Tak Ada’ yang mampu melempar audience ke tahun 2000 di mana album Seribu Tahun dibuat.
Lagu ‘Pandangi Langit’ yang juga jadi nomor ikonik band tersebut juga dibawakan dengan aransemen yang tampak semirip mungkin dengan masa lalu. Pun begitu, ‘Kau Menghilang’ juga menunjukkan beat Carlo pada drum dan showoff bass Icha di tengah lagu.