Mahalnya Tiket Pesawat, Pengaruhi Dunia Pariwisata

Photo Author
- Sabtu, 16 Februari 2019 | 19:29 WIB
Arief Yahya. (Foto : Fira Nurfiani)
Arief Yahya. (Foto : Fira Nurfiani)

Selain permintaan, prosentase kenaikan harga tiket pesawat juga akan mempengaruhi lama atau tidaknya dampak yang ditimbulkan. Semisal naiknya kecil sebesar 20 persen paling cepat dua bulan, sedangkan jika naik 50 persen bisa 5 hingga 6 bulan atau tidak pernah pulih.

"Kenaikan harga tiket pesawat saat ini cukup kontroversial sehingga berdampak sangat besar terhadap pariwisata. Namun Presiden Jokowi sudah turun tangan sehingga maskapai penerbangan seharusnya bisa menyesuikan harga tiket pesawatnya. Salah satu maskapai penerbangan Garuda Indonesia Group yang sudah langsung menurunkan harga tiket pesawatnya hingga 20 persen dan semoga ini bisa diikuti maskapai lainnya,” tambahnya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY Udhi Sudiyanto mengaku sebagai salah satu pelaku pariwisata yang terdampak dengan mahalnya harga tiket pesawat, pihaknya menyambut baik upaya yang dilakukan Pemerintah. Hal ini langsung dilakukan oleh Garuda Indonesia Group yang menurunkan harga tiketnya sebesar 20 persen.

"Kami menyambut gembira dengan penurunan harga tiket Garuda Indonesia Group. Semoga itu akan berkelanjutan dan diikuti maskapai lain sehingga menjadi angin segar buat dunia pariwisata dan lainnya," imbuhnya.

Udhi menyoroti meskipun maskapai penerbangan telah diminta agar menurunkan harga tiketnya, tetapi seberapa besar prosentase penurunnya tetap akan berdampak terhadap industri pariwisata. Pihaknya sekaligus menyoroti kebijakan bagasi berbayar karena disamping mempengaruhi sektor pariwisata tetapi juga berpengaruh kepada pelaku usaha lainnya seperti oleh-oleh, souvenir dan sebagainya.

"Kami harus melihat apakah penurunan tersebut cukup signifikan pengaruhnya atau tidak dan apakah harga tiket pesawat sudah kembaki ke harga normal atau tidak karena akan terlihat reaksi pasar pariwisata kedepannya. Kami sangat berharap dalam pengambilan kebijakan tersebut harus mempertimbangkan segala elemen sehingga tidak membuat bingung suasana.  Kalau ini terus berlangsung, saya khawatir terhadap keberlangsungan pariwisata dan UMKM" terang Udhi. (Ira)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X