SLEMAN (KR) - Hujan es dan angin kencang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Sleman, DIY, tepatnya di Kecamatan Seyegan, Selasa (29/1). Baliho berukuran 1,5 x 2 meter yang ada di Kantor Kecamatan Seyegan juga ambruk terdampak hujan deras disertai angin kencang.
Fenomena hujan es sendiri bukan kali ini terjadi di wilayah Yogyakarta. Penyebab munculnya hujan es menurut Kepala Kelompok Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Joko Budiyono, disebabkan adanya aktivitas awan Cumulonimbus (CB).
Awan rendah yang pertumbuhannya vertikal menjulang ke atas. Berbentuk gumpalan seperti bunga kol dan menyerupai huruf T. Awan ini puncaknya sangat tinggi hingga suhu bagian atas awan sudah minus.
Akibatnya bentuk partikel di atasnya adalah kristalkristal es. â€Kristal es di bagian atas inilah yang bisa turun ke bumi dalam bentuk es. Penyebab jatuhnya es dari awan ini bisa karena adanya turbulensi atau golakan angin yang kuat, atau bisa juga terpental ke bawah pada saat munculnya petir,†jelas Joko Budiyono.
Awan CB umumnya terbentuk di periode antara siang dan sore hari. Untuk saat ini wilayah DIY masih berpotensi terbentuk awan-awan CB. Mengingat di wilayah Indonesia masih terbentuk pola angin konvergensi atau pertemuan angin.
Dampak lain yang bisa ditimbulkan awan CB selain menyebabkan hujan es adalah hujan lebat disertai petir dan angin kencang termasuk puting beliung. Meskipun durasi hidupnya bersifat lokal dan pendek (1-2 jam), namun dampak yang ditimbulkan bisa cukup besar. Diimbau masyarakat untuk mewaspadai bila di daerahnya muncul awan jenis CB ini.
Informasi yang dihimpun KR, hujan deras disertai angin kencang terjadi Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 15.30 WIB. Sedangkan hujan es berlangsung sekitar setengah jam, mulai pukul 16.00 WIB. â€Tadi suaranya ting klothak. Karena kebetulan di Kantor Kecamatan Seyegan itu atapnya ada yang terbuat dari galvalum, jadi terdengar sangat keras,†ujar Camat Seyegan Budi Pramono.