Pemerintah Percepat Sertifikasi Pekerja Konstruksi

Photo Author
- Rabu, 16 Januari 2019 | 17:04 WIB
Z Tholhas Sidabutar saat memberi penjelasan kepada para peserta sertifikasi pekerja konstruksi
Z Tholhas Sidabutar saat memberi penjelasan kepada para peserta sertifikasi pekerja konstruksi

SLEMAN, KRJOGJA.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat (Kementerian PU-PR) bersama PT Tata Logam Lestari akan mempercepat sertifikasi pekerja konstruksi terutama pekerja pemasang baja ringan. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017.

"Ada kewajia semua tenaga kerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja. Data yang ada dari 8,1 juta tenaga kerja konstruksi, kurang dari 10 persen atau hanya 790 ribu tenaga kerja yang memiliki sertifikat ini," kata Kepala Balai Material dan Peralatan Konstruksi Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PU-PR Z Tholhas Sidabutar di sela ujian sertifikasi pekerja pemasang baja ringan di Yogyakarta, Rabu (16/01/2018). Ujian sendiri dihadiri 132 pekerja dari berbagai daerah.

Tholhas mengakui pelaksanaan sertifikasi berjalan lamban sehingga di sepanjang tahun 2019, pemerintah akan menambah 170 ribu pekerja konstruksi yang sudah mengantongi sertifikasi. Apalagi dalam waktu dekat akan lahir peraturan pemerintah sebagai turunan dari undang-undang sehingga diharapkan tercipta pekerja konstruksi yang terampil. Karena itu, pengujinya berasal dari intitusi lain yang bekerjasama dengan kementerian

"Ibarat sopir angkot, para pekerja ini belum mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM). Melalui ujian sertifikasi ini mereka sudah memiliki SIM. Nantinya, sertifikat ini akan berlaku se-ASEAN sehingga pekerja dari Indonesia tidak kalah dibandingkan pekerja dari negara lain. Yang terpenting, tentu upah yang diterima akan lebih besar," jelasnya.

Dia menambahkan guna mempercepat tenaga kerja yang terlatih dan sertifikasi itu, pemerintah menyediakan mobil pelatihan konstruksi keliling. Di dalamya berisi modul, peralatan sehingga mampu menciptakan bangunan secara keseluruhan. Termasuk katagori keahlian seperti besi, las, pipa, instalasi listrik, batu dan baja ringan.

"Di Propinsi DIY sendiri ada dua unit. Tim akan mendatangi para pekerja konstruksi sehingga mereka tetap bisa melanjutkan pekerjaanya. Kami berharap dalam persaingan internasional, akan tercipka skill worker dan bukan general worker," tandasnya.

General Manager Marketing PT Tata Logam Lestari Tina Handayani didampingi Retail Development Henky Prasetia menjelaskan sudah lama bekerjasama dengan kementerian menggelar ujian sertifikasi, termauk sejumlah pelatihan. Bahkan, di yahun 2018 sudah mengadakan ujian di Karawaci, Balai Jayakarta dan Lampung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X