SLEMAN, KRJOGJA.com - “Sejak awal posisi Indonesia konsisten bahwa semenanjung Korea harus damai, stabil dan bebas dari senjata.†Pernyataan tersebut disampaikan Menter Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi saat menjadi pembicara dalam Kongres Pancasila X di Balai Senat UGM, Kamis (23/8/2018).Â
Baca Juga:Â Kembali Digelar, JOINMUN Dihadiri Lebih Banyak Delegasi
Menlu mengungkap di momen Asian Games, seluruh mata dunia menyaksikan bagaimana dua negara yang selama ini kerap kali bersitegang bisa bersatu setelah beberapa waktu terakhir mulai mencairkan hubungan. Dua perwakilan pemerintah Korea berpegangan tangan erat saat menyambut defile atlet yang juga membawa bendera Korea Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) beberapa hari lalu.Â
“Kemarin terwujud dari defile mereka sudah jadi satu dan ada tiga cabang olahraga mereka jadi satu. Ada momen haru yang membanggakan juga di mana perdana menteri Korea Selatan dan Deputi Prime Minister Korea Utara berdiri bersama bergandeng tangan berdua, itu sesuatu yang sangat membanggakan karena Asian Games mampu menjadi perekat bagi mereka,†ungkap Retno yang saat pembukaan berada cukup dekat dengan kursi tamu VVIP.Â
Baca Juga:Â Gelar Reuni, KAGAMA Harus Menjadi Motor Penggerak Bangsa
Tak hanya itu, kemesraan Korea juga terlihat dengan bergabungnya kontingen di tiga cabang olahraga yakni Basket Putri, Kano dan Kayak (Perahu Dayung). “Indonesia sangat senang dengan hubungan baik kedua negara ini, apalagi ada tiga cabang olahraga yang mereka bergabung,†sambung Menlu.Â
Sementara dalam misi besar tersebut, Menlu mengatakan bahwa peran Pancasila sangat besar. Keberagaman yang ada di Indonesia didasari roh dan jiwa sebagai perekat bangsa yang sangat majemuk.Â
“Pancasila adalah aset kita dan sekarang kita gunakan untuk berkontribusi pada dunia. Maka dunia akan mengapresiasi Indonesia. Dengan Pancasila kita tunjukkan bahwa Indonesia adalah energi Asia, energi dunia,†pungkasnya. (Fxh)