SLEMAN, KRJOGJA.com - Tingginya harga telor di Kabupaten Sleman dalam beberapa waktu terakhir, disinyalir berasal dari mahalnya harga daging ayam. Masyarakat yang tidak mampu membeli daging ayam, beralih ke telor untuk memenuhi kebutuhan protein hewaninya.
Pasalnya, produksi telor di Sleman masih tinggi. Pada 2016, produksi telor berkisar 16.940 ton. Dan sampai sekarang dari sisi produksi tidak ada perbedaan. Hanya saja permintaan masyarakat cenderung naik. Terhitung sejak habis Idul Fitri hingga sekarang.
"Ketika lebaran kemarin, peternak menggenjot untuk stok daging ayam. Itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan lebaran. Imbasnya pasca lebaran, peternak belum panen. Padahal permintaan masih tinggi," ujar Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Heru Saptono ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/7/2018).
Permintaan yang tinggi, sementara barang tidak ada. Berdampak pada naiknya harga daging ayam. Disisi lain, kebutuhan masyarakat akan protein hewani tetap ada. Lalu mereka beralih membeli telor. Permintaan yang tinggi sedangkan stok tetap, berimbas pada naiknya harga telor.
Pergeseran ini terjadi pasca lebaran kemarin hingga sekarang. Disamping itu, tingginya nilai tukar rupiah juga ikut berdampak. Sebab, kebutuhan pakan ayam itu masih menggantung dari impor. Otomatis biaya produksi dari ternak ayam juga ikut terkena imbas. Padahal 70 persen dari total biaya produksi ternak ayam, itu berasal dari pakan.
"Ini pakannya sudah mahal. Sekian itu kualitasnya juga ikut menurun. Ternak yang biasanya dalam 35 hari sudah bisa dipanen menjadi mundur. Selama menunggu hasil panen, ayam tetap harus diberi makan. Otomatis biaya produksi juga ikut naik," jelasnya.
Ketika disinggung apakah perubahan cuaca ini mempengaruhi pada budidaya ayam. Baik petelor maupun pedagang, menurut Husein Siswanto selaku Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan DP3 Sleman ternyata tidak.
"Sampai sejauh ini tidak ada laporan adanya kematian ternak. Melainkan lebih ke lamanya pertumbuhan ayam. Sudah waktunya dipanen, ternyata berat badannya belum memenuhi. Otomatis harus mundur," jelas Hussein. (Awh)