Awas! Banjir Lahar Hujan Masih Potensial

Photo Author
- Selasa, 26 Desember 2017 | 05:10 WIB


SLEMAN, KRJOGJA.com - Ancaman banjir lahar hujan di alur-alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi, masih tetap ada dan perlu diwaspadai terutama saat terjadi hujan di puncak atau hulu sungai. Banjir lahar hujan tersebut tidak mengarah ke warga, namun mengancam para penambang pasir.

"Banjir lahar hujan itu jalurnya ya di situ-situ saja (alur sungai), sehingga kalau ada informasi di puncak hujan lebat dan berpotensi terjadi banjir lahar hujan, aktivitas penambangan sebaiknya dihentikan demi keselamatan," terang Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso kepada KRJOGJA.com, Selasa (25/12/2017).

Menurut Agus, potensi ancaman tersebut atas dasar masih adanya endapan material vulkanik di puncak Gunung Merapi. Data  endapan material vulkanik tahun 2016 sebanyak 30 juta meter kubik dan terus berkurang, karena erosi dan penambangan. Saat ini diperkirakan kurang dari 20 juta meter kubik. Sedangkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berdasar data perekaman di BPPTKG masih rendah atau tidak ada aktivitas yang berarti.  

Supervisor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Arman Nur Effendi mengatakan, kejadian terjebaknya satu alat berat excavator di Kali Gendol karena banjir lahar hujan, beberapa waktu lalu, disebabkan penambang tidak mengindahkan informasi dari relawan.

"Meskipun di area penambangan tidak hujan, namun dipuncak hujan lebat, sehingga saat banjir lahar hujan datang, tidak sempat memindahkan alat beratnya," ujarnya.

Arman mengakui bahwa informasi yang diberikan para relawan tidak mempunyai kekuatan untuk memaksa para penambang. Oleh karena itu ia berharap ada regulasi yang lebih tegas mengatur tentang informasi peringatan dini ancaman banjir lahar hujan, demi keselamatan.

"Sejauh ini kami cuma bisa mengimbau para penambang pasir di alur-alur sungai, agar mematuhi peringatan dini potensi banjir lahar hujan yang diberikan relawan, petugas BPBD maupun petugas BPPTKG yang ada di pos pantau," pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, potensi banjir kian berkurang. Pasalnya material yang ada di puncak sudah tidak banyak lagi. Meski demikian jika ada yang beraktivitas dialur sungai tetap saja berbahaya. Kalau hanya di bantaran saja tidak apa-apa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X