Peneliti Tarik Ember Nyamuk Wolbachia, Ada Apa?

Photo Author
- Rabu, 13 Desember 2017 | 14:40 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Tim Eliminate Dengue Project Yogyakarta (EDP Yogya) menarik sekitar 5.700 ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang selama ini dititipkan kepada warga di beberapa wilayah Kota Yogyakarta. Langkah tersebut dilakukan setelah pelepasan Wolbachia dianggap selesai dan akan melangkah ke fase lanjutan.

Ahli Serangga EDP Yogya, Warsito Tantowijoyo kepada wartawan Rabu (13/12/2017) mengungkap ember berisi telur nyamuk yang ditarik sebenarnya telah dititipkan sejak bulan Maret 2017 lalu. Total ember yang dititipkan menurut Warsito mencapai 8000 buah yang semuanya telah ditarik sejak akhir pekan ini.

“Total sudah 8000 ember yang kita titipkan di wilayah Kota Yogyakarta dan sudah resmi ditarik. Dari 24 wilayah Kota Yogyakarta separuhnya sudah kita titipkan nyamuk ber Wolbachia dan jumlahnya sudah dirasa cukup,” ungkapnya.

Setelah menarik seluruh ember berisi telur nyamuk, kini tim EDP mengalihkan fokus pada pemantauan nyamuk berWolbachia yang ditargetkan mencapai angka 60 persen. “Kalau sudah 60 persen maka populasinya akan terus naik sendiri dan menekan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),” sambungnya.

Sementara Peneliti utama EDP Yogya, Prof. Adi Utarini menambahkan pihaknya kini mengalihkan fokus pada pemantauan persentase Wolbachia dengan menggunakan setidaknya 374 alat yang dititipkan di seluruh Kota Yogyakarta dan sebagian Kabupaten Bantul. Alat yang disebut BGTrap tersebut telah dipasang untuk mengetahui gambaran persentase Wolbachia baik di wilayah pelepasan maupun pembanding (wilayah yang tidakdilepasi).

“Kami berterimakasih sebelumnya karena masyarakat bersedia berpartisipasi aktif dalam penelitian EDP dan setelah ini tugas kami memantau bagaimana persentase Wolbachia di daerah pelepasan maupun pembanding. Kami berharap masyarakat tetap mengedepankan langkah aktif pemberantasan sarang nyamuk yang tetap masih dianggap metode terbaik pengendalian DBD, idealnya dilakukan bersama dan berkelanjutan,” terangnya.

Terkait bagaimana mengetahui dampak pelepasan Wolbachia skala luas dalam kaitan  mengendalikan kasus DBD, EDP Yogya telah memulai satu studi terakhir yakni aplikasi Wolbachia dalam EliminasiDengue (AWED). Studi ini dilakukan untuk mengetahui gambarankasus DBD di wilayah pelepasan Wolbachia dan wilayah pembanding.

“Harusnya kasus di wilayah pelepasan lebih rendah dibanding wilayah pembanding. Metodenya, perawat EDP Yogya bersiaga di seluruh puskesmas di Kota Yogyakarta dan satu puskesmas di Kabupaten Bantul akan mendata domisili dan riwayat bepergian pasien sebelum sakit. Pasien yang bersedia menjadi partisipan juga akan diambil darahnya untuk diperiksa di laboratorium EDP Yogya,” imbuh Epidemiologis EDP Yogya, dr. Citra Indriani. (Fxh)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X