Tolak Radikalisme, Ini Ikrar Pelajar Putri NU

Photo Author
- Sabtu, 28 Oktober 2017 | 06:10 WIB

SLEMAN, KRJOGJA.com - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul 'Ulama (IPPNU) menolak dengan keras segala bentuk ajaran kekerasan dan radikalisme yang mengatasnamakan agama. Juga menolak masuknya paham dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila di sekolah, madrasah, dan lembaga pendidikan lainnya.

Demikian antara lain isi ikrar pelajar putri NU yang dibacakan pada pembukaan Konferensi Besar (Konbes) IPPNU di Asrama Haji Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Jumat (27/10/2017). Ikrar dibacakan wakil peserta Kombes dari tiga zona, yaitu: Zona Sumatera diwakili PW IPPNU Aceh, Zona Jawa oleh PW IPPNU Jawa Barat, sedang Zona Kalimantan oleh PW IPPNU Kalimantan Barat.

Dalam ikrarnya, IPPNU juga konsekuen dan konsisten menjaga keberagaman dan toleransi pada perbedaan sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Juga siap mengamalkan dan menyebarkan Islam yang ramah dan cinta damai. IPPNU akan berperan aktif memerangi ujaran kebencian, fitnah, berita palsu, dan perilaku persekusi di media sosial dan kehidupan sehari-hari.

Konbes IPPNU yang mengangkat tema "Pelajar Putri Bersinergi Kawal Deradikalisasi" diikuti Pengurus Wilayah (PW) IPPNU se-Indonesia dan berlangsung hingga Minggu (29/10/2017) besok.

Dalam sambutannya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan, dewasa ini bermunculan kelompok yang mengatasnamakan Islam tapi mengajarkan hal yang berlebihan. Karena itu ia mengajak pelajar NU sebagai tunas muda Nahdlatul 'Ulama untuk menguasai ajaran pokok Islam yang dengan arif dan sudah diajarkan pendiri NU menuju Islam Rahmatan Lil 'alamin dan moderat.

"Menguasai dan mendalami esensi serta substansi ajaran Islam menjadi bagian tak terpisahkan dari kultur NU. Karena itu saya berharap banyak pada pelajar-pelajar NU untuk membawa masa depan Indonesia dan Islam ke arah yang lebih baik," tegas Lukman.

Wakil Ketua Umum PBNU KH Prof Dr Maksum Mahfud menjelaskan, deradikalisasi selama ini sudah menjadi esensi dari NU. Sebab, NU selalu menjunjung tinggi toleransi yang diwujudkan dalam basis pendidikan di pesantren dan lembaga lainnya secara jamiyyah.

"Santri dan keluarga besar NU sejak awal sudah diajak untuk toleran. Inilah kunci dari deradikalisasi tersebut," sebutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X