SLEMAN, KRJOGJA.com - Kementerian Pariwisata mengadakan pameran pariwisata Borneo Extrvaganza 2017 yang berlangsung di  Atrium Jogya City Mall, Yogyakarta, Jumat (14/07/2017).  Even ini hasil kerjasama dengan Pemerintah Provinsi se-Kalimantan (Pemprov Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan  Kalimantan Tengah) sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Kalimantan dalam mendukung Pesona Indonesia untuk mencapai target 275 juta perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) dan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.
Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya, Wawan Gunawan usai membuka even menjelaskan pengembangan pariwisata Indonesia bertumpu pada potensi alam  (nature) sebesar 35% yang dikembangkan dalam produk wisata bahari, wisata ekologi, dan wisata petualangan. WSedangkan potensi budaya (culture) sebesar 60% dikembangkan dalam wisata heritage dan religi; wisata kuliner & belanja; dan wisata kota dan desa.Â
Untuk potensi wisata buatan (manmade), kata Wawan 5 persen dikembangkan dalam produk wisata MICE dan event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu (integrated resort). Kalimantan memiliki  obyek wisata yang bertumpu pada nature, culture dan manmade resort,  seperti wisata ekologi dan petualangan di kawasan konservasi Orang Utan Tanjung Puting.
"Adapun wisata bahari (diving) di Kepullauan Derawan, wisata sungai (river cruise) di Sungai Rungan dan Kahayan yang memiliki daya tarik kelas dunia. Begitu pula  wisata budaya Dayak, Melayu, dan Tionghoa di Kota Singkawang, Kalbar menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Kalimantan," kata  Wawan.
Wawan menjelaskan dipilihnya kota Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan pameran juga sangat tepat karena Yogyakarta merupakan sumber wisnus. "Yogyakarta merupakan salah satu tujuan utama pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara, sehingga selalu ada peningkatan jumlah wisman dan wisnus setiap tahunnya. Banyaknya penerbangan langsung dari Yogyakarta ke Kalimantan memudahkan aksesibilitas bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kalimantan,†kata Esthy.Â
Menurut Inke Maris, sebagai penggagas dan event organizer Borneo Extravaganza, penyelenggaraan event pameran pariwisata yang  dimulai sejak 2004 tersebut berhasil mempersatukan seluruh provinsi Kalimantan dalam melakukan promosi bersama.Â
"Event tersebut telah memicu berbagai kegiatan wisata dan festival lainnya di Kalimantan dan  mendorong berkembangannya  industri pariwisata seperti hotel, obyek wisata, industri kerajinan, maupun akses penerbangan yang meningkat dari Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.Â
Penyelenggaran Borneo Extravaganza yang tahun ini mengambil tema Funtastic  Borneo berlangsung selama tiga hari (14-16 Juli 2017) menyediakan booth utama yang diisi produk unggulan dari 5 provinsi se-Kalimantan  termasuk provinsi terbaru Kalimantan Utara, dan 8 booth  lainnya diisi Biro Perjalanan Wisata (BPW) atau  travel agent. Acara pameran dimeriahkan dengan atraksi seni budaya Dayak, Tionghoa, Melayu berupa tarian dan musik serta pameran kerajinan khas Kalimantan yang didatangkan langsung dari Kalimantan. (*)