REKTOR UGM Prof Dwikorita Karnawati MSc PhD dikenal sebagai pakar kerentanan tanah. Ia juga dikenal sebagai orang yang mempopulerkan ilmu titen, terutama terkait tanah longsor.
Karena sedikitnya jumlah alat deteksi dini longsor, masyarat bisa mengantisipasi kondisi-kondisi ini berdasar ilmu titen
1. Curah hujan yg melampaui 70 mm/jam atau 100 mm per hari.
Hujan derasa dapat memicu longsor di lereng-lereng vulkanik di Indonesia. Maka perlu diwaspadai apabila hujan turun deras, segera hindari lereng-lereng curam yang tersusun oleh tumpukan tanah gembur, atau tersusun oleh bongkahan-bongkahan batuan atau batuan-batuan yang retak-retak, ataupun tersusun oleh perlapisan tanah/batuan yg miring ke arah luar lereng.
2. Adanya retakan pada tanah
Apabila sudah terjadi retakan tanah pada lereng akibat hujan, perlu segera ditutup dengan material kedap air atau ditimbun tanah lempung saat hujan reda esok harinya.
3. Terjadi Pengembungan Tanah
Apabila terjadi penggembungan tanah pada lereng, atau muncul rembesan-rembesan air pada lereng, segera hindari lereng tersebut saat hujan.