SLEMAN (KRjogja.com) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pembangunan dan memperkuat penetrasi industri asuransi di tanah air dengan mengedukasi asuransi secara sistematis terhadap seluruh lapisan masyarakat. OJK sekaligus mendorong industri asuransi untuk menghasilkan produk-produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat di Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Dharmansyah Hadad mengatakan penetrasi industri asuransi nasional masih sangat rendah di bawah 3 persen. OJK terus melahirkan berbagai kebijakan untuk mendorong penetrasi industri asuransi dengan mengedepankan berbagai macam agenda dan mencoba melakukan identifikasi pertumbuhan sektor asuransi tersebut.
"Industri asuransi di Indonesia masih tumbuh ala kadarnya, tentu saja ini menjadi tantangan kita baik regulator maupun industri asuramsi di Indonesia untuk meningkatkan penetrasi industri asuransi nasional. Hambatannya di Indonesia adalah edukasi di masyarakat terhadap dunia asuransi masih kurang, padahal semakin tinggi tingkat edukasi maka semakin tinggi pula angka melek asuransi di suatu negara," tutur Muliaman usai membuka ASEAN Insurance Regulators Meeting (AIRM) di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Rabu (23/11/2016).
Muliaman menyampaikan sejalan dengan strategi nasional keuangan inklusif , pihaknya mendorong asuransi menjadi bagian untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan nasional. Perusahaan asuransi di tanah air juga harus mampu mendesain produk yang cocok dengan kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat kecil sehingga berdampak besar meningkatkan indeks inklusi keuangan nasional.
"Bank Dunia (World Bank) meneliti baru 36 persen masyarakat di Indonesia masuk dalam layanan jasa keuangan dan ditargetkan Presiden Joko Widodo minimum akan mencapai 75 persen masyarakat Indonesia masuk dalam cakupan layanan jasa keuangan pada 2019 mendatang. Untuk itu, sosialisasi dan edukasi dengan memasyarakatkan asuransi dan mengasuransikan masyarakat perlu terus dilakukan serta penetrasi bisnis asuransi di Indonesia," ungkap Muliaman.
OJK akan terus berusaha untuk mensosialisasikan asuransi secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan serta menghasilkan sesuatu yang meningkatkan cakupan layanan keuangan masyarakat Indonesia. Selain itu, perlu sinergi antara asuransi dan jasa keuangan lainnya di Indonesia seperti gabungan antara produk asuransi dengan produk keuangan lainnya.
"Pinjaman dengan asuransi atau investasi dengan asuransi dan sebagainya dapat dilakukan dan menjadi tantangan bagi regulator. OJK akan mengedukasi asuransi terhadap seluruh lapisan masyarakat dan mendorong industri untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat," tandasnya.
Pihaknya telah bereksperimen dengan mendorong kehadiran asuransi mikro, asuransi pertanian, asuransi nelayan dan sebagainya. Sehingga kehadiran produk asuransi tersebut bisa menjawab kebutuhan masyarakat sebagai komitmen OJK. (Ira)