YOGYA (KRjogja.com) - Membuat konten kreatif untuk membangun produk harus memiliki ikatan emosional dengan target yang jelas. Dengan cara seperti itu maka sebuah brand akan terbangun dengan baik.
Hal tersebut mengemuka dalam Indonesia Awakening Talkshow di Pinasthika Crativestival XVII yang digelar di Hartono Mall Yogyakarta Jumat (4/11/2016). Dua pembicara yaitu Handoko Hendroyono (Content Creator) dan Rio Dewanto (Aktor / Produser Viva Barista).
Handoko mengambil contoh dalam acara Viva Barista, targetnya adalah orang-orang yang menyukai kopi, namun belum banyak mengetahui seluk-beluk minuman tersebut. Karena itulah Viva Barista lebih banyak membahas mengenai kopi Indonesia, dari petani hingga sampai ke tangan barista dan peminum kopi.
“Kami juga membantu petani-petani di Indonesia, mulai dari benih hingga proses pasca-panen. Bersama Rio, Aga, dan juga Robi Navicula selaku host Viva Barista, kami keliling Indonesia untuk mencari asal muasal kopi Indonesia dari hulu ke hilir,†ungkap Handoko saat mempresentasikan materi talkshow.
Ia menambahkan bahwa kopi ternyata bisa juga menjadi sarana perdamaian. “Ketika kami ke Aceh dan menyambangi kedai kopi disana, orang-orang bercerita bahwa dahulu saat konflik Aceh terjadi, semua rasa permusuhan hilang dan prajurit yang saling bermusuhan bisa berbincang seolah tidak terjadi apa-apa. Artinya kopi adalah alat bagi terciptanya perdamaian di masyarakat,†katanya.
Baca Juga : Jangan Silau Sama Bule, Kita Bisa
Rio menambahkan bahwa tanpa campaign dan story telling yang baik, sebuah produk tidak akan mampu bertahan lama di pasaran. Ia mengambil contoh kopi di Kedai Filosofi Kopi miliknya dan Aga serta Chiko Jerikho. Cerita di balik produk merupakan hal penting dan layak diceritakan kepada konsumen.
Proses penanaman kopi, panen, hingga pasca panen dan proses pembuatan oleh barista merupakan kekuatan kopi di kedai Filosofi Kopi. “Kami juga membuat Filosofi Kopi bukan sekedar tempat minum kopi dan nongkrong, tetapi juga creative space untuk orang-orang berkarya.â€