YOGYA (KRjogja.com) - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan pelaku usaha atau pengusaha maupun investor di DIY sudah tidak bisa mundur lagi untuk segera memiliki visi internasional. Hal ini seiring akan dibuka dan beroperasionalnya bandara internasional di Kulonprogo pada 2019 mendatang. Untuk itu, para segenap pengusaha, pemerintah daerah maupun stakeholder yang ada di DIY harus membangun sinergi melalui wadah Jogja Incorporated yang telah diluncurkan pada Jumat malam (28/10/2016).
"Kita sudah tidak bisa mundur lagi karena bandara sudah dibangun dan harus bicara internasional. Kehadiran Jogja Incorporated ini sebagai sinergi dan membangun rumusan terhadap kebijakan serta berkoordinasi yang bervisi internasional," ujar Sultan HB X.
Sultan mengungkapkan begitu bandara internasional di Kulonprogo ada, Pemerintah Pusat sudah merencanakan pembangunan enam jalur menutu Candi Borobudur yang ditetapkan menjadi salah satu kawasan strategis nasional. Apakah dengan dibangunnya bandara tersebut nantinya wisatawan akan masuk ke DIY atau justru lari ke daerah lain sehingga DIY tidak kebagian apapun nantinya.
Kabupaten Magelang sudah menyediakan lahan seluas 270 Hektare yang nantinya akan dipersiapkan untuk pengembangan wilayah strategis dan sepenuhnya akan dibiayai pemerintah. Sedangkan Kabupaten Kulonprogo baru menyediakan lahan seluas 18 Hektare, untuk iti Raja Kraton Yogyakarta ini meminta dicarikan lahan 300 Hektare.
"Saya meminta supaya disiapkan lahan setidaknya 300 Hektare, karean kita harus bersaing dengan Jawa Tengah (Jateng) dan supaya wisatawan tinggal di DIY lebih lama. Sekarang kita sudah tidak bicara lokal lagi tetapi internasional," tandas Sultan.
Ketua Badan Pembina Jogja Incorporated, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengatakan Jogja Incorporated dalam strateginya akan mendorong multisinergi sektor Pemerintah, dengan korporasi dalam pelibatan pembangunan ekonomi yang terintegrasi. Pihaknya juga telah berdiskusi dengan Pemda DIY tentang pembangunan airport city tersebut karena mempunyai peluang dan dampak yang sangat besar dalam perekonomian DIY.
"Kita berebutan dan tahu banyak investor luar baik investor nasional maupun investor asing yang mengincar bandara. Ini merupakan tantangan bagi Jogja Incorporated untuk mengambil peluang dengan porsi yang medium dengan kehadiran bandara di Kulonprogo tersebut nantinya," kata GKR Mangkubumi.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY ini memastikan jangan sampai wisatawan dari bandara Kuloprogo langsung ke Jateng, tetapi harus ke DIY karena bandara tersebut berada di DIY. Jogja Incorporated masih akan berdiskusi lebih lanjut lagi nantinya untuk ikut ambil bagian dengan adanya bandara di Kulonprogo tersebut.