Krjogja.com - YOGYA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJamsostek), memberikan perlindungan untuk 2.280 pesepakbola cilik peserta Festival Grassroot GKR Mangkubumi. Ribuan anak ini, selama 2 hari mengikuti turnamen di Lapangan Kenari Yogyakarta.
Perlindungan untuk peserta festival grassroot dilakukan bekerjasama dengan Asprov PSSI DIY. Kerjasama ini tercatat menjadi yang kedua kalinya sejak tahun 2022. Perlindungan untuk anak-anak usia dini, memang dimungkinkan untuk diberikan oleh BPJamsostek. Perlindungan ini masuk dalam kriteria minat dan bakat. Masuk dalam kriteria ini bukan hanya di bidang olahraga, tapi juga bidang seni.
Baca Juga: Gandeng Seniman dan UMKM, Bank Jateng Tour de Borobudur Makin Seru
"Harapannya, setelah turnamen selesai, program Kerjasama semacam ini masih bisa dilanuutkan oleh masing-masing klub dimana anak-anak ini setiap harinya berlatih. Dengan perlindungan yang maksimal, diharapkan orang tua dari anak bisa mendukung program pelatihan dengan lebih tenang dan nantinya akan memaksimalkan potensi dan bakat anak," kata Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY, Cahyaning Indriasari.
Cahyaning Indriasari menjelaskan, perlindungan ini berupa dua program yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Dengan perlindungan dua program ini, maka selama mengikuti kegiatan turnamen, sejak yang bersnagkutan berangkat dari rumah hingga kembali ke rumah akan mendapat perlindungan dari BPJamsostek. Sehingga apabila terjadi risiko, baik risiko kecelakaan maupun kematian, maka risiko itu akan beralih ke BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: 11 Prioritas Ekonomi Diharapkan Selesai Saat KTT ASEAN 2023
Dia menjelaskan peserta festival grassroot ini berasal dari berbagai daerah di DIY. Artinya, risiko bagi peserta sebenarnya bukan hanya berpotensi muncul saat mereka bertanding, tapi juga di perjalanan berangkat dan pulang Kembali ke rumah. “Anak-anak kan pastinya pengin menjadi pesepakbola professional seperti yang mereka idolakan. Adalah kewajiban kita Bersama untuk mendukung mereka berlatih dengan baik dan maksimal, bebas dari perasaan cemas atau kekhawatiran terhadap risiko-risiko di lapangan maupun di jalan,” katanya.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan DIY, Teguh Wiyono menambahkan, di Jogja peserta BPJS Ketenagakerjaan dari kelompok minat dan bakat juga terus meningkat. Untuk event festival Grassroot GKR Mangkubumi saja, pihaknya menargetkan jumlah peserta sebanyak 2.600 peserta dari kelompok usia 9-12 tahun.Belum lagi potensi peserta dari event-event serupa seperti Piala Suratin, kemudian liga professional mulai liga3, liga 2 dan lain sebagainya.
Baca Juga: SiBakul Sport Fest Ajak 300 Pelari Jelajahi Donokerto, Jajal Kencur Hitam hingga Mayo Salak
Teguh Wiyono bersyukur, kesadaran banyak pihak untuk mengikutsertakan komunitas mereka ke BPJS Ketenagakerjaan terus meningkat. “Pihak PSSI sendiri juga tidak ingin atlet-atlet mereka di semua kelompok umur apabila mengalami risiko di lapangan maupun di perjalanan tidak mendapatkan perlindungan. Dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, semua risiko akan kami ambil alih. Mulai dari risiko kecelakaan yang berdampak pada biaya perawatan di rumah sakit hingga risiko kematian,” katanya. (*)