Libatkan Pelajar, Misa Syukur 95 Tahun Sumpah Pemuda Digelar di Gereja St. Petrus Warak

Photo Author
- Jumat, 27 Oktober 2023 | 23:02 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)



KRjogja.com - SLEMAN - Tim Pelayanan Pendidikan bekerja sama dengan Tim Liturgi Paroki St. Petrus Warak, Jumat (27/10/2023) menyelenggarakan misa khusus pelajar dalam rangka syukur peringatan 95 tahun peristiwa Sumpah Pemuda. Perayaan misa pelajar bertempat di Gereja St. Petrus Warak yang beralamat di Jalan Purbaya No 100 Warak Sumberadi Mlati Sleman. Misa dipersembahkan oleh Romo Christophorus Tri Wahyono Djati Nugroho, Pr.

Umat/pelajar yang hadir berasal dari sekolah-sekolah yang ada di lingkup Paroki St. Petrus Warak dan juga sekolah-sekolah yang ada peserta didik dari Paroki St. Petrus Warak. Jumlah peserta sekitar 400 peserta didik yang terdiri dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan perguruan tinggi.

Misa pelajar perdana di Paroki St. Petrus Warak sebagai paroki baru ini, sekaligus untuk peringatan Syukur atas 95 tahun peristiwa Sumpah Pemuda yang tetap mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Ketua panitia perayaan Chatarina Yudawati menyampaikan tema khusus peringatan sumpah pemuda di Paroki St. Petrus Warak ini adalah Aku Pelajar Katolik, Aku Cinta Indonesia.

Baca Juga: 78 Tahun PLN Hadirkan Listrik Sejahteraan Warga Jateng dan DIY

"Hal ini selaras dengan harapan yang pernah disampaikan pahlawan nasional Indonesia sekaligus Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang yaitu Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ. Beliau mencetuskan semboyan 100% Katolik dan 100% Indonesia. 100% Katolik dan 100% Indonesia artinya menjadi Katolik yang mau terlibat dan partisipatif, juga menjadi warga Indonesia yang terlibat dan partisipatif dalam kegiatan berbangsa dan bernegara. Semboyan yang dicetuskan oleh Mgr. Albertus Soegijapranata ini menjadi cita-cita dan harapan kita bersama, dan saat ini masih sangat relevan," ujar Chatarina Yudawati.

Dalam homilinya, Romo Djati mengajak seluruh umat untuk menyanyikan lagu kebangsaan dan nasional secara bergantian, umat diajak maju ke depan altar.

.Yang pertama, umat yang berasal dari jenjang Sekolah Dasar. Anak-anak diminta maju ke depan altar menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Maju Tak Gentar

.Yang kedua jenjang SMP, siswa dan guru pendamping diajak bernyanyi Bangun Pemuda Pemudi dan Maju Tak Gentar

.Yang ketiga jenjang SMA/SMK, siswa dan guru pendamping diajak menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Berkibarlah benderaku

.Yang keempat jenjang TK, siswa dan guru pendamping menyanyikan lagu Dari Sabang sampai Merauke dan Ibu Kartini.

Baca Juga: Bejat! Ditinggal Kerja Istri, Bapak Cabuli Anak Tiri 

Di penghujung homili, generasi muda diajak oleh Romo Djati bersatu padu mau mengambil peran dalam mengisi kemerdekaan sesuai dengan kompetensi masing-masing.

Pada kesempatan ini dirinya juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan sebagai kaum muda, sekaligus generasi penerus bangsa. Perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang baik agama, suku, budaya namun justru semakin memperkaya Bangsa Indonesia untuk menatap masa depan menjadi bangsa yang maju tanpa kehilangan jatidirinya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X