Krjogja.com - SLEMAN - Majunya sebuah bangsa diukur dari jumlah atau persentase entrepreneur yang mengambil peran dalam mensupport ekonomi bangsa. Para insan perguruan tinggi adalah agen perubahan yang berada di garda terdepan perekonomian bangsa.
"Oleh sebab itu, peran entrepreneur berjiwa peneliti dan pengabdi sangat ditunggu dan dibutuhkan. Menjadi peneliti yang enterpreneur adalah keniscayaan bagi dosen dan para akademisi yang akan menjadi tulang punggung kemajuan bangsa," kata Prof Dr Ratna Kartikasari MT, Wakil Rektor 1 Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) saat membuka Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (ReTII) ke-18 di kampus ITNY, Babarsari Sleman, Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga: Tim Kejati DIY Geledah Kantor Kalurahan Candribinangun, Sita 4 HP Hingga Dokumen
Seminar bertema Peran Technopreneur dalam Menyongsong Era Digital 4.0 dan Society 5.0 diberi pengantar Dr Ir Sugiarto MT (Ketua Pelaksana). Seminar menghadirkan pemateri Dr Ir Abdul Syakur ST MT IPU (dosen Teknik Elektro Undip Semarang), Prof Dr Ir T Listyani RA ST MT IPM (Kaprodi Magister Teknik Geologi/MTG ITNY) dengan moderator Angger Bagus Prasetiyo ST MEng.
Menurut Ratna Kartikasari, seminar dalam satu hari ini diharapkan dapat menjadi wadah interaksi bagi para insan cendekia, maupun insan yang berkomitmen terhadap ilmu pengetahuan. Harapannya dapat melahirkan ide-ide cemerlang yang berkontribusi demi kemajuan bangsa. Apalagi, agenda rutin ini kini terus berkembang.
Baca Juga: Cegah Stunting, Orang Tua Diminta Aktif ke Posyandu
"Pada awal berdirinya, ReTII hanya berfokus kepada diseminasi hasil penelitian, maka dimulai pada usia ke-17 ReTII mengembangkan sayap untuk mewadahi kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan satu implementasi hasil penelitian," ucapnya.
Sedangkan Dr Ir Sugiarto MT, Ketua Pelaksana mengatakan, ReTII ke-18 mengusung tema Peran Technopreneur yang Berjiwa Peneliti dan Pengabdi pada masyarakat dalam menyongsong era digital 4.0 dan society 5.0. Jumlah paper yang terkumpul dalam seminar nasional ReTII ke-18 ini berjumlah 142 paper. Terdiri dari 5 paper pengabdian, 137 paper penelitian, 112 paper internal dan 30 paper eksternal yang merupakan kontribusi dari perwakilan 13 perguruan tinggi di Indonesia.
Baca Juga: Dugaan Pelecehan Mahasiswa UNY Diungkap, Begini Akhirnya
Disebutkan, kegiatan ini merupakan wadah dari ITNY untuk mengeluarkan hasil penelitian. Dalam perkembangannya, agenda yang diselenggarakan tiap tahun ini mengalami peningkatan terutama dari segi peserta, topik dan mode pelaksanaannya. Hal tersebut dipengaruhi seiring penyelenggaraan yang berjalan di tiga fase. Yaitu, sebelum, saat dan pascapandemi Covid-19.
Semula topik yang diangkat dalam ReTII selalu mengarah terkait permalasahan yang ada di Indonesia. Mulai dari krisis energi hingga penguatan pembangunan Indonesia. Kemudian berkembang bahwa Indonesia menjadi bangsa yang besar di Asia Tenggara hingga akhirnya pandemi Covid-19 melanda global. Dunia berubah dengan cepat dan topiknya bukan hanya persoalan lingkungan melainkan ada dua tools yang dilihat menjadi sangat penting yaitu berkaitan dengan era digital 4.0 dan society 5.0.
Baca Juga: RAB Indonesia Maju Dukung Prabowo - Gibran
Dr Ir Abdul Syakur ST MT yang menyampaikan tentang tren penggunaan teknologi di masa depan untuk membantu memudahkan kehidupan manusia berikut kesempatan hingga tantangannya. Kemudian Kaprodi MTG FTM ITNY, Prof Dr Ir T Listyani RA ST MT menyampaikan materi abstraksi airtanah dan kerusakan akuifer. (Jay).