Sering Dibully, Remaja Ini Aniaya Anak SD Hingga Tewas

Photo Author
- Rabu, 6 Maret 2024 | 13:31 WIB
 Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri (tengah) menunjukkan barang bukti.  (Wahyu Priyanti)
Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri (tengah) menunjukkan barang bukti. (Wahyu Priyanti)


Krjogja.com Sleman - Gara-gara sering dibully, seorang remaja bertumbuh kembang khusus, melakukan aksi nekat. Remaja berinisial GC (19) asal Ngaglik Sleman itu, menganiaya anak yang sering menjahilinya hingga menyebabkan pelajar Sekolah Dasar (SD) itu tewas.

Korban berinisial MA (9) dicekik dan kepalanya dibenam-benamkan oleh GC di sebuah kolam sumber air di kawasan Ngaglik Sleman. "Saat diperiksa, pelaku mengaku melakukan perbuatan itu karena jengkel sama korban. Ia sering dijahili dan sepeda kayuhnya disembunyikan oleh korban," ungkap Kapolsek Ngaglik Kompol Mashuri, Rabu (7/3).

Baca Juga: Pria Ditemukan Mengapung di Saluran Irigasi

Kapolsek menjelaskan, peristiwa tragis itu terungkap saat ibu dan kakak korban, mencari MA, Sabtu (24/2) lalu. Pencarian dilakukan, karena MA yang sebelumnya pergi dari rumah naik sepeda kayuh, hingga jelang sore tidak juga pulang ke rumah. Mengendarai sepeda motor sendiri-sendiri, keduanya mencari korban ke sudut-sudut kampung.

Hingga akhirnya saat melintas di dekat sumber air atau di lokasi, kakak korban mendengar seorang warga berteriak. Warga bernama Ny Peni (49) itu berteriak sambil memberitahu jika korban terapung di kolam.

Baca Juga: Kabupaten Klaten Kembali Raih Piala Adipura

Bergegas ia mendekat, kemudian kakak korban mengevakuasi tubuh adiknya ke darat. Kakak korban sempat memberikan nafas buatan, namun diduga saat itu sang adik sudah meninggal. Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun karena ditemukan tanda tidak wajar, kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. "Hasil otopsi, ditemukan ada bekas cekikan di leher korban dan ditemukan juga luka pada duburnya," beber Kapolsek.

Penyelidikan pun dilakukan, hingga akhirnya Polsek Ngaglik dibantu Satreskrim Polresta Sleman, berhasil mengidentifikasi pelaku. "Saat olah TKP, ditemukan kunci motor yang belakangan diketahui milik pelaku, akhirnya kami mengamankan pelaku malam itu juga," tambah Mashuri saat jumpa pers di Mapolresta Sleman.

Baca Juga: PLN Tulang Punggung Indonesia Mencapai Target Nol Emisi Bersih

Ia menambahkan, pelaku lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Pakem, Sleman, karena menderita autis. Meskipun agak sulit diajak berkomunikasi, namun saat dimintai keterangannya, GC mengakui perbuatannya. Ia juga menceritakan awalnya bertemu dengan korban sekitar 100 meter dari TKP.

Oleh pelaku, korban yang saat itu mengendarai sepeda kayuh, diajak pelaku yang saat itu mengendarai motor Supra, pergi ke TKP. Di tempat itulah, korban dianiaya oleh pelaku. Kapolsek menyebut, pihaknya sedang meminta keterangan ahli di RS Grhasia Pakem, terkait kondisi kejiwaan pelaku. "Kami masih menunggu hasil pemeriksaan pihak rumah sakit terkait kondisi kejiwaan pelaku," pungkas Kapolsek. Ayu)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X