KRjogja.com - Dialog Kebangsaan bertemakan Merawat Ukhuwah Kebangsaan Menjaga Persatuan Indonesia sukses terselenggara di Graha Sabha Pramana UGM pada Senin, (4/3/2024).
Kegiatan tersebut turut mengundang Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) serta diikuti oleh 4000 civitas UGM.
Dalam motor tersebut ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Gus Baha kepada para hadirin yang meramaikan kegiatan Dialog Kebangsaan tersebut.
"Tidak semua masalah penyelesaiannya harus dimarahi, ditegur atau lewat proses hukum formal ataupun pengadilan," ujar Gus Baha saat memberikan materi pada kegiatan tersebut.
Gus Baha menyinggung beberapa hal untuk menjaga ukhuwah serta kemajemukan yang ada dalam masyarakat itu melalui cara penyelesaian masalah.
Ulama ahli pakar Tafsir Al-Qur'an asal Rembang, Jawa Timur tersebut mengatakan cara menyelesaikan masalah tidak harus dengan pengadilan.
Ia menambahkan bahwa terdapat cara yang lebih bersifat kekeluargaan atau permusyawaratan. Sikap itu menurutnya lebih ideal karena cara tersebut dapat dilakukan tanpa kekerasan, tidak menyinggung, memojokkan, mengadili mendiskreditkan, dan tetap dapat menjaga ukhuwah yang ada.
Gus Baha juga menambahkan "menjaga kemajemukan dan ukhuwah dimulai dari cara menyelesaikan masalah dengan tidak pakai marah-marah," lanjutnya.
Gus Baha juga menyampaikan dalam kitab Qurtubi dijelaskan bahwa cara menyelesaikan masalah itu dikembalikan kepada yang bersengketa.
Permasalahan yang diselesaikan dengan cara pengadilan justru akan menimbulkan masalah baru bagi yang bersengketa kata Gus Baha lanjutnya.
Di sela-sela penjelasan, Gus Baha mengatakan bahwa andai dirinya adalah pengamat politik, maka cara mengatasi masalah yang ada dalam dunia perpolitikan saat ini dengan mengangkat lawannya menjadi menteri.
"Andaikan saya dalam posisi pengamat politik, mungkin akan cerita, padahal masalah itu bisa diselesaikan dengan dijadikan menteri, tapi ndak itu bukan wilayah saya," ujar Gus Baha disertai candaan tertawa.
"La khoiro fi katsirin min najwahum, diskusi apapun tidak baik, kecuali diskusi-diskusi yang menyuruh kebaikan, menyuruh sedekah Al ishlah baina al-nass atau diskusi yang menjadikan kita baik-baik saja, hubungan kenegaraan, hubungan kebangsaan, hubungan kemanusiaan baik-baik saja," lanjutnya.
Gus Baha memberikan pandangan bahwasanya Islam hadir mengajarkan hubungan baik tentang kemanusiaan. Kebaikan tersebut bukan hanya kepada kaum muslim saja, akan tetapi kepada kaum non-muslim sekalipun.
Setelah Gus Baha memberikan pandangan yang terkait tema Dialog Kebangsaan tersebut, kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab serta rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D.
Sumber: ugm.ac.id