KRJogja.com - SLEMAN - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta menggelar sosialisasi pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bertajuk Talkshow Keimigrasian pada Selasa (10/12/2024).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Grha Sabha Pramana UGM serta diikuti oleh para pelajar SMK yang ada di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Ibarbo Park di Sleman, Destinasi Wisata Ramah Keluarga Dilengkapi Mini Zoo dan Beragam Wahana
Talkshow Keimigrasian sendiri digelar sebagai wadah untuk memberikan informasi yang lengkap dan terkini terkait TPPO dengan melibatkan berbagai narasumber yang berasal dari instansi dan lembaga terkait. Tema yang diangkat dalam Talkshow Keimigrasian ini adalah "Muda Cerdas Lawan TPPO: Edukasi dan Aksi.”
Kegiatan Talkshow Keimigrasian diawali dengan pembacaan Laporan Ketua Panitia oleh Kepala Kantor Imigrasi Yogyakarta, Tedy Riyandi.
"Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada seluruh tunas-tunas muda bangsa khususnya di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta, tentang pemahaman dan bahaya TPPO," ujar Tedy dalam laporannya.
Baca Juga: Hasil Survei Tren Wisata 2025, Relaksasi dan Wisata Keluarga Prioritas Wisatawan Indonesia
Agung Rektono Seto selaku Kepala Kanwil Kemenkumham DIY membuka secara simbolis kegiatan Talkshow Keimigrasian dengan pemukulan gong. Dalam sambutannya Agung mengatakan bahwa sebagai generus bangsa, para siswa dan siswi SMK memiliki peranan yang penting dalam mencegah dan melawan TPPO.
"Diharapkan dengan mengikuti Talkshow Keimigrasian, para pelajar dapat berpartisipasi aktif mengkampanyekan pencegahan TPPO di sekolah masing-masing dan di lingkungan masyarakat," tutur Agung.
Bertindak sebagai moderator dalam Talkshow Keimigrasian ini adalah Hyacintha Handayani selaku Analis Keimigrasian Ahli Muda pada Kantor Imigrasi Yogyakarta.
Sedangkan hadir sebagai pembicara dalam Talkshow Keimigrasian tersebut yaitu Valentinus Lucky selaku Kepala Sub Bidang Intelijen Keimigrasian Kanwil Kemenkumham DIY, Yofita Erika yang merupakan Pengantar Kerja Muda BP3MI Yogyakarta, Erwiana yang merupakan penyintas TPPO, Muazim selaku Manager Program Pencegahan Perdagangan Orang Mitra Wacana.
Dari sisi akademisi, Kantor Imigrasi Yogyakarta menghadirkan Nailul Amany yang merupakan Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada.
Pada kesempatan ini Muazim mengajak para peserta talkshow untuk belajar mengenai kasus TPPO yang ada. Muazim menyampaikan bahwa ada keterkaitan antara kasus TPPO dengan eksploitasi anak, khususnya di sektor Ketenagakerjaan.
"Agar kita terhindar dari jerat perdagangan orang maka wajib mempersiapkan diri lebih tangguh, independent, dan selalu meningkatkankan kapasitas dan kopetensi. Selain itu juga berfikir kritis yang berorientasi pada pertumbuhan kesadaran, sikap dan perilaku," jelas Muazim.