Krjogja.com - SLEMAN - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Pembelajaran dan Penilaian pada Rabu (11/6), sebagai langkah strategis dalam mendukung implementasi pembelajaran mendalam di satuan pendidikan.
Kegiatan ini diikuti oleh para pengawas jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, hingga SMK di seluruh wilayah DIY.
Sosialisasi yang digelar secara hybrid ini menghadirkan narasumber utama Prof. Yuli Rahmawati, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra.
Prof Yuli juga merupakan salah satu anggota Tim Penyusun Naskah Akademik Pembelajaran Mendalam: Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang kini menjadi salah satu acuan nasional dalam transformasi pembelajaran.
Baca Juga: Manchester United Lakukan Transfer Aneh, Pemain yang Direkrut Heran dan Kebingungan
Dalam sambutan pembukaannya, Kepala BPMP DIY Bambang Hadi Waluya menyampaikan pentingnya sosialisasi ini sebagai upaya menyamakan pemahaman dan memperkuat peran pengawas sebagai ujung tombak di lapangan.
l“Pendidikan kita saat ini tengah memasuki era transformasi. Pembelajaran bukan lagi sekadar transfer pengetahuan, tetapi proses membentuk karakter, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bambang menekankan bahwa penerapan pembelajaran mendalam membutuhkan pemahaman yang komprehensif, baik dalam merancang proses belajar mengajar yang bermakna, maupun dalam menilai capaian belajar secara autentik dan adil.
Prof. Yuli dalam paparannya menjelaskan landasan filosofis dan pedagogis dari pembelajaran mendalam, termasuk pendekatan-pendekatan yang dapat diadaptasi oleh guru dan pengawas dalam konteks lokal.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang berpihak pada peserta didik.
Baca Juga: China-AS Lakukan Perundingan Dagang di London, Pakar Nilai Sinyal Positif Perekonomian Globa
"Pengawas pendidikan memiliki peran strategis dalam mendampingi satuan pendidikan untuk bertransformasi. Mereka tidak hanya memastikan standar, tetapi juga menjadi fasilitator perubahan paradigma belajar," ujar Prof. Yuli.
Para peserta sosialisasi aktif memggali informasi dari Prof Yuli mengenai praktik-praktik baik yang telah dilakukan baik di Australia maupun Indonesia, mulai dari pengembangan modul ajar yang kontekstual hingga strategi asesmen formatif yang menguatkan proses belajar.
Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal dari serangkaian kegiatan pendampingan intensif yang akan dilakukan oleh BPMP DIY untuk mendorong terwujudnya pembelajaran mendalam secara merata di seluruh jenjang pendidikan.
Dengan kegiatan ini, pengawas pendidikan di DIY dikuatkan perannya sebagai garda terdepan dalam menciptakan pembelajaran mendalam di satuan pendidikan.(*)