KRjogja.com - SLEMAN – Lembaga Takmir Masjid Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LTM PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Rapat Koordinasi Rutin dan Sosialisasi Program, Sabtu (14/6/2025) di Masjid Jami' Krapyak Lor, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Kegiatan ini diikuti para pengurus LTM PWNU DIY, LTM PCNU Kabupaten/Kota se-DIY, serta takmir masjid percontohan yang berada di bawah koordinasi PWNU DIY.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua LTMNU DIY KH. Basori Alwi memaparkan capaian dan rencana program strategis lembaga untuk tahun 2025. Ia menyampaikan bahwa sejumlah program telah berjalan baik, antara lain Pelatihan UMKM Berbasis Masjid, Pelatihan Media Masjid, serta pelatihan bagi imam, khatib, dan muadzin.
"Alhamdulillah beberapa program LTMNU DIY sudah berjalan dengan baik. Tahun 2025 ini kita akan fokus pada pendataan masjid NU dan plangisasi masjid NU sebagai program prioritas," jelas KH Basori.
Baca Juga: Letkol Inf Moh Irwan Afandi Resmi Jadi Danyonif 403/Wirasada Pratista
Plangisasi, menurutnya, menjadi langkah penting untuk memperkuat identitas dan keberadaan masjid-masjid NU di tengah masyarakat, sekaligus mendukung basis data keummatan yang lebih valid dan terintegrasi. Kami imbau ta'mir masjid NU secara mandiri memasang plang sebagai masjid NU.
Sekretaris LTMNU DIY, Jamilludin, menambahkan, sebagai upaya mengangkat profil masjid percontohan, pihaknya akan memproduksi video dokumenter bekerja sama dengan Nahnu TV. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masjid lainnya di lingkungan NU.
LTM PWNU DIY juga memberi apresiasi kepada masjid-masjid percontohan yang telah menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) dengan memasang plang identitas NU secara resmi.
Baca Juga: Nenek Parjiyah Tewas Hanyut di Sungai Winongo
Arif, perwakilan dari LTMNU Sleman, menyambut positif kunjungan dan kegiatan silaturahmi LTM PWNU DIY. Ia menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti program-program strategis yang telah disampaikan dalam forum tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi langkah LTM PWNU DIY yang hadir langsung ke lapangan dan mendengar masukan dari bawah. Ini bentuk nyata kolaborasi struktural dan kultural di lingkungan NU," pungkasnya.(Fie)