DIY Perkuat Sinergi Pengendalian Harga Pangan

Photo Author
- Senin, 30 Juni 2025 | 17:20 WIB
Para peserta HLM TPID se-DIY.
Para peserta HLM TPID se-DIY.

KRjogja.com - SLEMAN - Realisasi inflasi gabungan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Mei 2025 tercatat sebesar 2,04% (yoy), berada dalam rentang sasaran nasional 2,5% ±1%. Capaian ini dinilai sebagai sinyal positif bagi stabilitas harga di DIY. Namun demikian, berbagai faktor musiman dan ketegangan geopolitik global tetap perlu diwaspadai karena berpotensi memicu tekanan inflasi ke depan.

Sebagai bentuk respons, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-DIY menyelenggarakan qqllllkLevel Meeting (HLM) pada 24 Juni 2025 guna mengevaluasi kinerja inflasi semester I dan merumuskan strategi pengendalian selanjutnya. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) wilayah Jawa 2025 yang dicanangkan di Yogyakarta.

Pertemuan yang dipimpin langsung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut dihadiri oleh seluruh Bupati/Wali Kota se-DIY, perwakilan Forkopimda, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Kepala BPS DIY, dan anggota TPID dari kabupaten/kota.

Baca Juga: Miliki 2 Grand Piano Steinway Baru, ISI Yogya Gelar Live Concert Miyuji Kaneko

Dalam arahannya, Sultan HB X menegaskan pentingnya pengendalian inflasi berbasis kerangka 4K: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. Sejumlah langkah prioritas pun terus dioptimalkan, seperti menjaga keberlanjutan produksi pangan, penggunaan anggaran daerah sebagai bantalan fiskal, serta pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah di kantong-kantong kemiskinan.

“Sistem Logistik Daerah (Sislogda), digitalisasi neraca pangan, hingga integrasi data spasial melalui geoportal juga perlu dipercepat untuk mendukung pemetaan kebutuhan dan kerja sama antar daerah. Stabilisasi harga dan ketahanan pangan hanya dapat terwujud melalui sinergi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah, lembaga vertikal, maupun masyarakat," tutur Sultan HB X.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Sri Darmadi Sudibyo menambahkan penguatan kerja sama antar daerah (KAD) dan program offtaker menjadi kunci dalam menjaga ketersediaan dan distribusi pangan yang merata.

Baca Juga: APBN Jadi Instrumen Penjaga Ekonomi DIY di Tengah Ketidakpastian Global

Senada, Kepala BPS DIY Herum Fajarwati menyampaikan bahwa meski bersifat fluktuatif, inflasi DIY masih sejalan dengan nasional. “Komoditas dengan andil terbesar terhadap inflasi DIY Januari–Mei 2025 adalah bensin (5,57%) dan beras (5,04%). Oleh karena itu, perlu pemetaan dan pengendalian harga yang lebih fokus terhadap komoditas-komoditas bergejolak tinggi,” ujarnya.

Kegiatan HLM ditutup dengan diskusi antar TPID kabupaten/kota untuk berbagi strategi, tantangan, serta langkah konkret pengendalian inflasi di masing-masing wilayah. Seluruh pihak cc menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat sinergi demi menjaga inflasi DIY tetap dalam rentang sasaran nasional. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X