“Gizi yang baik adalah dasar bagi kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas. Kekurangan gizi berdampak pada penurunan fungsi kognitif dan daya tahan tubuh, serta memicu masalah kesehatan seperti stunting, wasting, dan kekurangan mikronutrien,” ucap Rima Nurisa.
Untuk mensukseskan program MBG diperlukan kolaborasi lintas sektor seperti melibatkan puskesmas, Dinkes, Kelurahan, PKK, posyandu, komunitas, sekolah, dan kampus untuk melakukan pelatihan, promosi, edukasi gizi, serta membuka pasar bagi UMKM sehat.
Gizi masyarakat adalah tanggung jawab bersama. UMKM pangan memiliki peran strategis sebagai agen perubahan. Bersama, kita bisa wujudkan masyarakat sehat, usaha kuat, dan pangan lokal Jogja yang lestari.
Baca Juga: Real Madrid Serius Ingin Datangkan Dua Bek Timnas Prancis, Saliba dan Konate
Peranan aktif UMKM akan berpengarug dalam meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya dalam program MBG. Dinamika pasar dan perkembangan teknologi menuntut UMKM untuk beradaptasi. Permasalahannya, banyak pelaku usaha yang tidak responsif terhadap perubahan tren, inovasi digital, atau kebutuhan konsumen yang terus berkembang.