'GEBER PENAK' 2025 Digelar di Sleman, Anak dengan Energi Lebih Jadi Sasaran

Photo Author
- Selasa, 26 Agustus 2025 | 13:35 WIB
 Anak-anak ikuti program GEBER PENAK 2025   (ISTIMEWA)
Anak-anak ikuti program GEBER PENAK 2025 (ISTIMEWA)

Krjogja.com - SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) menggelar program Gerakan Bersama Perlindungan Anak (GEBER PENAK) Tahun 2025. Kegiatan ini menindaklanjuti hasil rapat koordinasi pada 14 dan 19 Agustus lalu di Ruang Rapat A Dinas P3AP2KB Sleman.

Kepala Dinas P3AP2KB Sleman dr Novita Krisnaeni, MM.R.H., menyampaikan kegiatan GEBER PENAK meliputi beragam kegiatan. Ada pembinaan, forum grup diskusi (FGD) assasmen psikologi terhadap anak yang memiliki energi lebih, serta pemeriksaan kesehatan gratis.

"Program ini dilaksanakan di empat sekolah, yaitu SMP Negeri 3 Turi, SMA Negeri Tempel, SMP Muhammadiyah 1 Ngemplak, dan SMP Negeri 3 Sleman," ungkapnya dikutip, Selasa (26/8/2025).

Baca Juga: Gelar Upacara Wisuda Periode I, UNY Resmi Mewisuda 5.320 Mahasiswanya

Setiap sekolah diminta menyiapkan 50 siswa yang memiliki energi lebih ditambah 30 siswa lain. Sehingga total 80 anak per sekolah dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis.
Untuk kelancaran kegiatan, Kapanewon diminta berkoordinasi dengan pihak sekolah, Polsek, Koramil dan Puskesmas.


Adapun tim pelaksana terdiri dari lintas instansi. Meliputi Dinas P3AP2KB Sleman, Satbinmas Polresta Sleman, Satpol PP Kabupaten Sleman, BNN Sleman, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Balai Dikmen, UPTD PPA, BPRSR Dinas Sosial DIY, KPAD Sleman, serta Puskesmas.

"Kami juga didukung Kapanewon, Polsek, Koramil, serta Puspaga Kesengsem Kabupaten Sleman. Jika dari hasil deteksi awal ditemukan anak yang membutuhkan assessment lebih lanjut, BPRSR Dinas Sosial DIY akan melaksanakan kegiatan tetirah atau pendampingan lanjutan. Melalui GEBER PENAK, kami berharap sinergi antarinstansi bisa lebih kuat dalam memberikan perlindungan dan layanan bagi anak-anak Sleman," sambungnya.

Baca Juga: Harga Emas Berpeluang Tembus USD 4.600, Ini Faktornya

Sebanyak 50 siswa SMPN 3 Turi mengikuti kegiatan FGD bersama psikolog Puskesmas Turi. Ini sebagai upaya menggali perspektif anak terkait kehidupan sehari-hari. Baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar.

Psikolog Puskesmas Turi Mufliha Fahmi, M.Psi., menuturkan program ini menjadi ruang bagi anak-anak. Terutama untuk menceritakan pengalaman, permasalahan, hingga harapan yang mereka miliki.

FGD ini, lanjutnya, juga bertujuan untuk mengetahui lebih dalam pengalaman keseharian anak. Mulai dari rutinitas belajar, bermain, hingga tantangan psikososial yang dihadapi. Dari cerita yang disampaikan, pihak sekolah maupun psikolog dapat memetakan permasalahan, dampaknya, serta cara siswa mengatasinya.

Baca Juga: Hadirkan Ratusan UMKM Kuliner, BRI Tawarkan Cashback & Program Menarik di Kampoeng Tempo Doeloe 2025

"Dari FGD ini, kami ingin tahu bagaimana perspektif anak dalam memaknai kehidupan mereka. Kalau ditemukan adanya indikasi masalah, akan ditindaklanjuti, misalnya dengan guru BK, atau bila cukup berat akan kami rekomendasikan ke psikolog Puskesmas," tandasnya.

Mufliha menambahkan, setiap sesi FGD didampingi oleh psikolog dengan 5 hingga 10 siswa per kelompok. Setelah kegiatan, para siswa juga mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis, ada total 80 siswa dilibatkan dalam rangkaian kegiatan ini, baik yang ikut FGD maupun hanya pemeriksaan kesehatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X