"Dengan adanya FGD, kami bisa mengetahui masalah apa yang dihadapi anak-anak dan faktor penyebabnya. Harapannya, hasil ini bisa menjadi bahan tindak lanjut bersama pihak sekolah, orang tua, maupun pemerintah sebagai regulator untuk memberikan intervensi yang tepat," lanjutnya.
Kepala SMPN 3 Turi Widayati menyebut kegiatan ini sangatlah penting. Pertimbangannya, karena masa SMP merupakan fase peralihan dari anak ke remaja. Pada usia ini, energi anak cenderung lebih besar dan sering kali muncul kenakalan yang masih dalam taraf wajar.
Menurut Widayati, bimbingan dari guru dan dukungan orang tua tetap menjadi kunci utama. Khususnya dalam mendampingi siswa, agar energi dan pencarian jati diri di masa remaja bisa tersalurkan dengan cara yang positif.
"Harapannya nanti hasil dari FGD dan juga dari assasment kami tahu anak-anak permasalahannya seperti apa, barang kali bisa ditemukan faktor penyebabnya. Sehingga kami tahu bagaimana mengatasinya dan pihak mana yang akan dilibatkan dalam mengatasi permasalahan anak ini," pungkasnya. (Fxh)