Krjogja.com - SLEMAN - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21) meninggal dunia, Minggu (31/8/2025) pagi setelau mengikuti aksi unjukrasa di kawasan Mapolda DIY. Pihak kampus saat ini masih menanti penjelasan resmi dari kepolisian mengenai penyebab dan kronologi kematian pemuda asal Sendangadi Mlati Sleman itu.
Yoyon Surono, ayahanda almarhum Rheza mengatakan pagi hari tadi ia didatangi tetangga yang menunjukkan KTP dan mengatakan bahwa Rheza berada di RSUP Dr Sardjito. Saat ditanya, tetangga itu mengatakan bahwa Rheza terkena gas air mata.
"Saya ke Sardjito ternyata sudah terbujur begitu. Saya tanya yang mengantar siapa, hanya dijawab dari Dinas Kesehatan Polda, dua orang," ungkapnya pada wartawan.
Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Tidak Mundur
Vito Alviansyah, Ketua BEM Amikom Yogyakarta mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui detail kejadian yang dialami Rheza. Namun BEM Amikom merasakan duka dan sakit yang sama dengan yang dirasakan keluarga.
"Kami belum investigasi secara menyeluruh, sehingga kami belum tahu apa sebetulnya terjadi, kejadian apa yang terjadi hingga ajal menjemput hari ini. Tentu kami sudah mencari tahu perihal itu, harapannya kami mendapatkan info yang lebih luas. Betul (dalam video) itu adalah korban kita sama-sama lihat divideo, korban tertinggal saat aparat melepaskan gas airmata. Dari motor dan kami dapatkan info dari teman sekelas bahwa betul itu saudara Rheza.Dia yang di depan. Sampai hari ini, kami belum menemui yang dibonceng. Itu kami belum tahu, kemungkinan, itu bukan mahasiswa Amikom, tentunya kami cari untuk informasi," ungkapnya.
Baca Juga: Kapolri Didesak Mundur, Begini Jawaban Listyo
Rheza diketahui tak tergabung dalam keanggotaan BEM. Namun almarhum diketahui aktif menyampaikan aspirasi terkait situasi yang terjadi saat ini.
"Harapan dari kami ada keterbukaan dari berbagai pihak. Biar kami menyuarakan keadilan," tandasnya.
Sementara, Ahmad Fauzi, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom mengatakan pihaknya menanti pernyataan resmi kepolisian terkait kejadian yang menimpa almarhum Rheza. Saat ini kampua fokus pada almarhum dan nantinya baru akan menentukan langkah selanjutnya.
Baca Juga: Momentum Presiden Prabowo
"Kami akan korelasikan dulu (langkah kampus), apakah butuh advokasi, kami sangat prihatin dan sedih sekali. Kenapa harus merenggut nyawa yang mestinya tidak perlu terjadi. Kedua belah pihak harusnya bisa menahan diri. Belum ada informasi lanjut, belum investigasi termasuk ke kepolisian, karena informasi baru td siang, masih fokus ke almarhum. Ya harapan kami tentunya puhak kepolisian bisa memberikan informasi tentang kejadian yang sebenarnya. Di luar pantauan kami, tapi dia mahasiswa kami. Pihak kepolisian bisa berkoordinasi dengan kami," tegasnya. (Fxh)