Seniman Ngapak membuktikan bahwa pinggiran juga punya kekuatan artistik yang kuat, mematahkan anggapan bahwa seni rupa hanya terpusat di Yogya, Jakarta, dan Bali. Di era 1970-an hingga 1980-an Jalan Raya Sokaraja (Jl. Jend. Sudirman , Banyumas) dikenal sebagai “Galeri lukisan terpanjang se-Asia Tenggara”. Lukisan “Sokarajan” dikenal tidak hanya di Indonesia, tapi bergaung sampai ke mancanegara.
Cukup banyak seniman dari Banyumas, Purwokerto, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, yang aktif berpameran di kota-kota besar seperti Yogya dan Jakarta. Kehadiran mereka turut membawa warna Ngapak ke arus seni rupa kontemporer. Membawa warna lokal yang khas. Menghubungkan tradisi dan kontemporer. Mereka tidak hanya melestarikan tradisi Banyumas, tapi juga mengolahnya menjadi simbol visual baru yang relevan di kancah modern.
Seniman Ngapak Banyumas telah menghadirkan semangat egaliter dalam perkembangan seni rupa Indonesia. Mereka menjembatani akar tradisi dengan imajinasi kontemporer, memberi warna baru di luar hegemoni Yogya, Bali, Bandung, dan Jakarta.(War)