SLEMAN, KRjogja.com - Ketersediaan infrastruktur yang memadai diyakini jadi salah satu faktor pendukung perekonomian masyarakat. Hal itulah Pemerintah Kabupaten Sleman bersama DPRD Kabupaten Sleman dari Fraksi Gerindra berkomitmen untuk terus mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sleman.
Utamanya untuk mendukung program Bupati H Harda Kiswaya dan Wakil Bupati Danang Maharsa ‘dalane alus, dalane padhang’. Mengingat ‘dalane alus, dalane padhang’ akan menjadi salah satu motor penggerak perekonomian masyarakat di Kabupaten Sleman.
“Pemkab Sleman bersama lembaga legislatif berkomitmen meratakan pembangunan. Kami berharap, nanti Sleman tidak ada jalan yang rusak dan berlubang. Tapi ‘dalane alus, dalane padhang merata di Kabupaten Sleman sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati,” kata Shodiqul Qiyar SIP saat meninjau pembangunan peningkatan pengaspalan jalan di Dusun Krandon Sidomoyo Godean beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan itu, Shodiqul Qiyar menyampaikan bahwa pembangunan peningkatan pengaspalan tersebut merupakan bagian dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) hasil aspirasi masyarakat yang telah disalurkan melalui DPRD Sleman.
Menurutnya, infrastruktur jalan yang baik merupakan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperlancar aktivitas ekonomi warga.
“Alhamdulillah, usulan dari warga masyarakat Kalurahan Sidomoyo, khususnya Padukuhan Krandon, bisa terlaksana pengaspalan jalan dari BKK. Semoga setelah adanya pengaspalan ini, warga masyarakat menjadi senang dan aktivitas menjadi lancar, baik berdagang, mengantarkan anak sekolah, ke masjid, maupun ke pasar,” ujar Wakil Ketua Komisi C ini di lokasi.
Politisi yang akrab disapa Qiyar ini juga menjelaskan bahwa pengaspalan jalan tersebut sejalan dengan visi dan misi Bupati Sleman dalam mewujudkan ‘dalane alus, dalane padhang’. Dalam program ini, Pemkab Sleman menargetkan perbaikan infrastruktur jalan hingga ke tingkat padukuhan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Empat Titik Pekerjaan di Kalurahan Sidomoyo
Shodiqul menjelaskan, pengaspalan di Kalurahan Sidomoyo dilakukan di empat titik, yaitu di Padukuhan Krandon, Pete, Karanglo, dan Tegalan. Panjang jalan yang diperbaiki bervariasi antara 100 hingga 150 meter per titik. Total nilai anggaran yang dialokasikan untuk empat titik tersebut mencapai sekitar Rp200 juta, bersumber dari dana BKK tahun 2025.
“Anggarannya kurang lebih Rp 45 juta per titik, total sekitar Rp 200 juta,” jelasnya.
Jalan yang diaspal merupakan jalan desa yang menghubungkan antar-padukuhan di wilayah Sidomoyo, termasuk akses menuju kalurahan lain. Dengan kondisi jalan yang sebelumnya rusak dan licin saat musim hujan, warga kini dapat menikmati jalur transportasi yang lebih baik dan aman.
Infrastruktur dan Keselamatan Warga
Lebih jauh, Shodiqul menyoroti pentingnya peningkatan infrastruktur untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Sleman. Berdasarkan data kepolisian, Sleman termasuk daerah dengan tingkat kecelakaan tertinggi nomor tiga di Indonesia, dengan rata-rata 2.500 kasus per tahun. Salah satu penyebab utamanya adalah kondisi jalan yang berlubang dan kurang penerangan.
“Ini yang hendak kita minimalisir dengan pengaspalan dan penerangan jalan. Kalau ada warga yang membutuhkan, silakan usulkan ke dewan. Kami siap memperjuangkan melalui mekanisme aspirasi dan program BKK,” tegas anggota dewan Dapil 6 yakni Godean, Seyegan, Minggir dan Moyudan ini.