sleman

Rumah Bersama Butuh Peran Pemerintah Jaga Kestabilan Stok Jagung

Kamis, 29 Februari 2024 | 18:53 WIB
Pinsar Petelur Nasional (PPN) bersama Pinsar Indonesia (PI), Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) dan 5 Koperasi Peternak Layer membentuk Rumah Bersma sebagai wadah komunikasi agar pemerintah tet (istimewa)

 

Krjogja.com Sleman Pinsar Petelur Nasional (PPN) bersama Pinsar Indonesia (PI), Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) dan 5 Koperasi Peternak Layer membentuk Rumah Bersma sebagai wadah komunikasi agar pemerintah tetap menjaga stok dan kestabilan harga jagung. Termasuk stok disaat el nino yang menyebabkan panen molor bahkan gagal panen.

Hal tersebut terungkap dalam pembacaan deklarasi rumah bersama yang dibacakan Ketua Presidium PPN Yudianto Yosgiarso, Kamis (29/2) di Auditorium Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Pembacaan deklarasi ini dilakukan bersamaan dengan Rembuk Nasional dengan tema “Menyongsong Panen Jagung 1,9 juta ton. Diskusi menghadirkan Prof Ali Agus (Dekan Fakultas Peternakan UGM), Ketua Bapanas Arief Prasetya Adi dan Yudianto Yosgiantoro selaku Ketua Rumah Bersama (asosiasi seluruh peternak se-Indonesia).

Baca Juga: Stok Beras di Bantul Aman, April Bakal Panen 8,8 Ton Gabah Kering

Poin lain dalam pembacaan deklarasi itu adalah asosiasi bisa menjalin mitra dengan Bulog sebagai penyerap jagung lokal dan menjadi pemegang tertinggi dalam rantai distribusi. Hal ini akan menjamin asosiasi mendapatkan stok jagung dengan harga pasti.

Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Ali Agus menambahkan semua memahami dan menyadari jika persoalan pangan dan telur jadi perhatian. "Ada persoalan jagung sebagai bahan utama. Dampak Elnino menjadikan musim panen jagung mundur. Padahal ayam tiap hari butuh makan," jelasnya.

Baca Juga: Sasar UMKM, BPN Bantul Galakkan Program Pemberdayaan Masyarakat

Pihaknya pun mendorong agar jagung selalu tersedia dengan kualitas yang memadai. "Harus ada akslerasi program pemerintah. Kementan sudah bekerja keras melakukan percepatan untuk memenuhi kebutuhan jagung," ujarnya.

Ketua Bapanas Arief Prasetya Adi menjelaskan pihaknya mendorong Bulog untuk mencadangan pasokan jagung. "Saat ini stok jagung di Bulog masih cukup dan dalam proses untuk disalurkan kepada peternak mandiri," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Pinsar Petelur Nasional, Jeni Suliastini peternak ayam petelur yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional mengeluhkan pasokan jagung sebagai bahan pokok makanan ayam petelur yang tak stabil. Mereka berharap campur tangan pemerintah melalui Bulog untuk mengatasi pasokan jagung dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Enam Bekal Ini Dapat Menambah Kualitas Ibadah Puasa Ramadan, Apa Saja?

"Kami dari asosiasi peternak telur khususnya yang mandiri berharap bisa mendapatkan jagung dengan mudah dan harga terjangkau karena selama ini pasokan jagung yang dirasa belum merata," ungkapnya.

Jeni menjelaskan peternak telur mandiri memang harus tergabung dengan asosiasi. Sebab jika tidak berasosiasi akan sulit komunikasi dengan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya saja saat harga jagung meroket dan ketersediaan tak merata seperti saat ini. "Tujuan asosiasi agar bisa membangun komunikasi dengan steakholder untuk mencari solusi masalah bersama," tambahnya.

Baca Juga: Bocoran Samsung Galaxy A55, Desain Premium dan Performa Meningkat

 

Halaman:

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB