Krjogja.com - SLEMAN - Puluhan petani yang mengatasnamakan diri Petani Madani Sleman menyampaikan pernyataan sikap di persawahan kawasan Harjobinangun Pakem Sleman, Rabu (30/10/2024). Mereka menyuarakan harapan untuk pemimpin baru Sleman dan berharap tidak lagi sulit dalam bekerja dalam sektor pertanian.
Suswantini, petani asal Seyegan mengungkap selama ini ia dan rekan mengalami banyak kendala seperti pupuk mahal, masalah air hingga harga komoditas yang tidak menguntungkam petani. Selama ini mereka yang bekerja secara mandiri kesulitan mengakses bantuan dan harus menelan pil pahit ketika rugi dalam panen.
"Selama ini kami mencari solusi sendiri. Kalau ada alat pun dipakai ketua kelompok tani saja yang lainnya tidak bisa pakai. Anggota tidak bisa mengakses. Seperti traktor, bajak dipakai sendiri, tidak digilir. Kami ingin bisa menikmati bantuan dari pemerintah, bukan untuk pribadi perorangan saja," keluhnya.
Baca Juga: Strategi Bisnis Berkelanjutan, BSI Catat Pertumbuhan Laba 21,60% di Triwulan III 2024
Hal senada disampailam Fatonah, petani asal Kalasan yang berharap Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang diutus dinas setempat bisa mendampingi masyarakat tanpa tebang pilih. Selama ini mereka merasakan hanya kelompok tani saja yang mendapat perhatian tidak dengan mandiri, itupun dinilai berdasar suka tidak suka serta berdasar arahan pemimpin.
"Selama ini yang gagal itu yang perorangan, ini yang perlu didampingi. Kami protesnya ke pemerintahan Kabupaten Sleman. Kami untung dan rugi ya ditanggung sendiri, ini yang harapannya mendapat pendampingan. Semoga pemimpin baru Sleman nanti mendengarkan curahan hati kami," tandas dia. (Fxh)