sleman

Indonesia Hadapi Lima Krisis Nasional

Minggu, 20 April 2025 | 11:34 WIB
Ketua Umum PP IPHIDr Ir H Erman Suparno MBA MSi (paling kiri) memberi arahan pada Rakerwil IPHI DIY. (Foto: Lutfi)

Krjogja.com - SLEMAN - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Dr Ir H Erman Suparno MBA MSi, mengemukakan, saat ini Indonesia sedang menghadapi lima krisis nasional, yaitu krisis moral dan akhlaq, pendidikan, energi, kemiskinan dan pengangguran, dan kesehatan. Karena itu, mantan Menteri Tenaga Kerja ini mengajak IPHI untuk memberi kontribusi guna memecahkan kelima krisis tersebut.

Hal ini disampaikan Erman Suparno pada pada Syawalan, peringatan Harlah ke-35 IPHI dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) IPHI DIY, di Rumah Dinas Bupati Sleman, Sabtu (19/4/2024). Acara ini dihadiri Ketua IPHI DIY, Drs HA Hafidh Asrom MM; Pengurus Wilayah IPHI DIY, Dewan Penasehat Pengurus Wilayah; Dewan Pembina Pengurus Wilayah; dan Utusan Pengurus Daerah. Acara ini dihadiri Kepala Dinas Sosial Sleman Mustadi SSos mewakili Bupati, Ketua IPHI DIY, Drs HA Hafidh Asrom MM; segenap Pengurus Wilayah IPHI DIY, Dewan Penasehat Pengurus Wilayah; Dewan Pembina Pengurus Wilayah; dan Utusan Pengurus daerah.

Baca Juga: KA Jayakarta Dilempar Batu, Begini Tanggapan Daop 6 Yogya

Menurut Erman Suparno, adanya krisis moral dan akhlaq ditandai masih banyaknya korupsi. Kemudian krisis pendidikan ditandai dengan masih banyaknya warga yang belum bisa mengenyam pendidikan yang tinggi. Sedang krisis energi, diprediksikan dalam beberapa dekade ke depan energi yang berdasarkan fosil akan habis, sehingga negara harus mencari solusi untuk mencari penggantinya dengan energi yang terbarukan.

“Krisis kemiskinan dan pengangguran belum bisa terselesaikan karena banyaknya faktor yang membuat bertambahnya kemiskinan dan pengangguran. Krisis kesehatan ditandai masih banyaknya angka stunting yang ada di masyarakat,” jelasnya.

Sedang Ketua PW IPHI DIY, Drs HA Hafidh Asrom MM mengatakan, kali ini IPHI DIY melaksanakan tiga acara sekaligus, yaitu Syawalan, Harlah IPHI, dan Rakerwil IPHI DIY. "Ini kita mewujudkan efisiensi. Kita melaksanakan kegiatan dirangkap tiga," kata Hafidh Asrom.

Baca Juga: Bukti Kuat Kehidupan Alien di Planet Lain Ditemukan, Ada Manusia Masa Depan?

Rakerwil ini, tambah Hafidh, untuk menyusun atau mengakomodasi program-program terbaru sesuai kondisi saat ini. Di antaranya, Kartu IPHI DIY juga dimaksudkan untuk menglarisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang juga anggota IPHI DIY.

"Semua jamaah haji dari tiga tahun yang lalu sudah otomatias memiliki kartu anggota. Bentuknya sederhana, tetapi manfaatnya besar. Kartu IPHI DIY yang baru sudah ada barcode-nya, sehingga memudahkan anggota untuk bertransaksi," kata Hafidh.

Kemudian, kata Hafidh, Yayasan Al-Azhar Yogyakarta sudah merintis Foodestate yang bisa meningkatkan keterampilan bagi anggota IPHI DIY yang berminat. "Ada materi belajar membuat kolam dan memelihara lele, berkebun hidroponik, kita sudah siap," katanya. (Fie)

 

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB